Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi yang terjadi di kalangan kaum gay di Kota Surakarta. Teori yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini adalah Teori Interaksionisme Simbolik oleh Herbed Blumer. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan data dengan kata-kata atau uraian dan penjelasan tentang
Seminar adalah– Diskusi dalam bentuk seminar adalah salah satu yang mungkin sudah tidak asing lagi kita temui. Tidak hanya di dunia pendidikan, kegiatan ini juga banyak dilakukan dalam dunia kerja, seminar menjadi kesempatan bagi para pesertanya untuk menambah pengetahuan langsung dari ahlinya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan seminar, mari simak artikel KitaLulus di bawah ini!‍Apa Itu Seminar?Dalam KBBI, seminar adalah pertemuan atau persidangan yang membahas suatu permasalahan di bawah pimpinan seorang ahli guru besar, pakar; dan sebagainya. Sedangkan secara etimologi, seminar berasal dari bahasa Latin yaitu "senimarium" yang artinya tanah untuk kita perdalam, istilah seminar berasal dari kata yang bermakna menanam benih-benih ilmu pengetahuan. Itulah tempat seminar, sebagai tanah untuk belajar hal-hal baru dari sini, kita dapat diartikan seminar adalah sebuah pertemuan untuk membahas suatu permasalahan yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya sebagai pembicara. Kegiatan ini merupakan cara untuk menambah ilmu atau wawasan baru dari beberapa ahli kepada peserta rangkaian acara seminar, seorang ahli yang bertindak sebagai pembicara juga akan membuka kesempatan bagi para peserta untuk mengajukan pertanyaan. Sehingga terjalin interaksi dan peserta bisa pulang dengan membawa pengetahuan baru.‍BACA JUGA Apa Itu Workshop dan Apa Bedanya dengan Seminar?‍Tujuan Seminar Adalah Bertukar PikiranSeminar sendiri memiliki tujuan sebagai tempat untuk membahas dan bertukar pikiran mengenai suatu permasalahan atau topik. Bertukar pikiran di sini dapat dilakukan dengan interaksi tanya-jawab yang berlangsung dalam itu, ada beberapa tujuan lainnya dari seminar, yaituMedia menyampaikan aspirasi dan ide kepada peserta informasi kepada khalayak tempat untuk bertukar ilmu kepada peserta untuk diaplikasikan dalam kompetensi peserta.‍Fungsi SeminarKegiatan seminar memiliki fungsi sebagai kesempatan untuk menyampaikan sebuah gagasan suatu hal kepada peserta sehingga peserta yang hadir dapat memperoleh ilmu sampai situ, ada beberapa fungsi lainnya dari seminar, antara lainMenjadi sarana untuk mengasah kompetensi salah satu syarat mendapatkan sertifikat untuk mendapatkan pengakuan atau kualifikasi dalam mencari ilmu dari relasi, teman, menambah kepercayaan bersosialisasi dalam forum diskusi resmi.‍Ciri-ciri SeminarSebagai suatu kegiatan formal, ada beberapa karakteristik yang membuat seminar berbeda dengan aktivitas sejenis lengkapnya ciri-ciri seminarBerbentuk forum yang pada umumnya ada interaksi didalamnya dan melibatkan peserta sehingga terjadi komunikasi dua arah terhadap materi yang disampaikanPembahasan materi mengacu kepada makalah atau kertas kerja yang telah disusun dan disajikan kepada para pesertaMembahas isu ilmiah yang aktual sebagai bahan diskusi‍Syarat SeminarTidak semua diskusi yang membahas suatu masalah bisa disebut seminar, kegiatan tersebut baru bisa dikatakan seminar apabila memenuhi syarat berikut iniMelibatkan peserta. Untuk seminar umum tanpa ada batasan jumlah peserta, ada juga yang terbatas menyesuaikan durasi dan kapabilitas menguasai permasalahan yang akan moderator yang menjadi jembatan komunikasi antara pemateri dan peserta. Moderator juga bertugas menjadi time terjadwal dari jauh-jauh atau topik sudah secara sistematis dan ilmiah.‍Unsur-unsur SeminarDalam kegiatan seminar, ada beberapa unsur yang wajib ada, unsur tersebut antara Unsur ManusiaMeliputi pemateri, moderator, peserta dan penyanggah seperti dosen, guru besar, pakar, peneliti, dan sejenisnya. Dalam beberapa seminar ada juga seorang notulen yang mencatat jalannya seminar.‍2. Unsur MateriIni meliputi tema yang dibahas, bahan presentasi, diktat, booklet, atau bahan bacaan terkait permasalahan yang dibahas.‍3. Unsur FasilitasLokasi tempat diadakannya seminar dan berisikan meja, kursi, perlengkapan audio visual, papan tulis, alat tulis, proyektor, dan lainnya.‍Pihak-pihak yang Terlibat dalam SeminarDalam kegiatan seminar, ada pihak-pihak yang terlibat demi kelancaran kegiatan, yaitu1. Pembawa AcaraDalam kegiatan seminar, pembawa acara bertugas untuk membuka kegiatan seminar, memperkenalkan pemateri, moderator, serta notulis. Tidak sampai situ, ia juga bertugas untuk menutup kegiatan seminar.‍2. ModeratorIa punya peran penting untuk membuat jalannya seminar lebih interaktif dengan menjadi penjembatan antara pembicara dan penyanggah.‍3. PemateriPemateri menjadi pihak penting dalam kegiatan ini. Ia adalah orang atau pihak yang menyajikan materi kepada peserta. Dalam seminar biasanya pemateri adalah seorang ahli di bidangnya.‍4. PesertaPeserta atau audiens bertindak sebagai pendengar materi serta memberikan tanggapan terhadap isi materi yang disampaikan.‍5. NotulisIa adalah pihak yang bertanggungjawab untuk mencatat dan merangkum hal-hal penting yang dibahas dalam seminar.‍Susunan SeminarKegiatan seminar akan berjalan lancar ketika kegiatan tersebut tersusun dengan jelas oleh tim panitia. Di mana dalam kepanitiaan sudah memiliki masing-masing tugas baik itu untuk membuat rundown, dan menyiapkan hal-hal ini susunan acara seminar yang umum ditemuiLaporan ketuaPenyajian ketuaPembahasan oleh pembicaraDiskusi dan tanya jawabPenyimpulanPenutup‍Contoh Kegiatan SeminarAda berbagai contoh kegiatan seminar dalam dunia pendidikan atau juga profesional. Tentu contoh-contoh kegiatan seminar tersebut diadakan sesuai dengan maksud dan ini contoh seminar yang paling umum diselenggarakan1. Seminar NasionalSeminar ini mempunyai skala nasional dan biasanya diadakan oleh lembaga tertentu. Umumnya, peserta seminar ini adalah peneliti hingga masyarakat umum.‍2. Seminar InternasionalCakupan dan skala seminar ini lebih luas lagi karena bisa melibatkan beberapa negara. Biasanya diadakan oleh lembaga internasional dengan peserta adalah orang-orang terpilih dari berbagai negara.‍3. Seminar ProposalContoh seminar kegiatan adalah seminar proposal. Biasanya seminar ini dilakukan di tingkat pendidikan kuliah semester akhir. Tujuan seminar ini adalah untuk menyampaikan rencana penelitian sebagai tugas akhir di hadapan para seminar proposal, yang bertindak menjadi peserta adalah dosen penguji, dosen pembimbing, dosen wali, peserta dari jurusan yang sama. Seminar ini menjadi salah satu syarat kelulusan.‍4. Seminar SkripsiSeminar ini adalah seminar lanjutan dari seminar proposal. Di mana seminar ini dilakukan setelah mahasiswa melakukan penelitian dan mendapatkan temuan dari penelitian yang ia seminar ini adalah untuk menyampaikan hasil dari penelitian yang dilakukan kepada dosen pembimbing dan penguji.‍5. Seminar TeknologiTujuan seminar ini adalah untuk memberikan informasi seputar dunia teknologi guna menambah pengetahuan di bidang teknologi.‍6. Seminar MatematikaKegiatan pembelajaran ini dilakukan untuk memberikan informasi terkait ilmu kuantitas, ruang, struktur, serta perubahan. Tujuannya adalah agar peserta dapat belajar untuk menemukan pola, merumuskan dugaan baru, serta membangun kebenaran melalui metode yang disampaikan.‍7. Seminar BudayaTopik dalam seminar ini adalah berkaitan dengan ilmu kebudayaan. Tujuannya sendiri adalah untuk pelestarian budaya.‍8. Seminar KeperawatanKegiatan yang berhubungan dengan kesehatan ini bisa berupa pembelajaran maupun pelatihan. Tujuan seminar adalah memberikan bekal ilmu seputar keperawatan supaya perawat memiliki kesiapan serta memahami kode etik. ‍9. Seminar KefarmasianKegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan ilmu seputar dunia farmasi, seperti mempelajari cara meracik, mencampur, membuat formulasi obat tertentu.‍10. Seminar KewirausahaanSeminar ini bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai peluang usaha atau bisnis, memberikan wawasan, terkait cara menghadapi risiko bisnis, dan sebagainya terkait dengan bidang bisnis.‍Itulah pembahasan seputar seminar yang perlu kamu ketahui, jika kamu membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi di perusahaan, kamu bisa klik di sini. Yuk, pasang iklan lowongan pekerjaan sekarang!
Polainteraksi yang terjadi antara alga dan fungi pembentuk Lichenes seperti pada gambar adalah. Potensial titik A dan B adalah 7 V menghabiskan energi 140 J. Muatan listrik yang dipindahkannya sebesar? Perusahaan anda merekrut beberapa pegawai baru yang belum berpengalaman dan ditempatkan dalam divisi anda. Padahal anda merasa divisi anda Metode pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan tepat, diperlukan metode yang benar pula. Untuk itu metode pembelajaran dipakai dalam dunia pendidikan. Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pegangan untuk menyelenggarakan proses belajar-mengajar. Pengertian Metode Pembelajaran Secara singkat, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara sistematis yang terdiri dari langkah-langkah untuk mengefektifkan pembelajaran. Cara ini dibuat dalam bentuk konkret sehingga mudah diaplikasikan. Secara harfiah, metode dapat disebut juga dengan cara. jadi metode adalah cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian itu, maka metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang memudahkan pembelajaran karena memakai implementasi spesifik yang terdiri dari langkah-langkah konkret. Tujuannya agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan tentunya memberikan dampak yang positif. Baca Juga Pengertian Menurut Para Ahli Sementara itu, pengertian metode pembelajaran menurut para ahli diantaranya 1. Iskandarwassid dan Sunendar Iskandarwassid dan Sunendar menjelaskan metode pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan 2. Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar Nur Hamiyah dan Mohammad Jauhar mengartikan metode sebagai cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun. Rencana ini dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran 3. Sofan Amri Sofan Amri menerangkan metode belajar mengajar sebagai cara-cara untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek aatau peserta didik melalui pembeljaran di baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dan lain-lain Baca Juga 7 Macam Metode Pembelajaran yang Kerap Digunakan 4. Abdurrahman Ginting Abdurrahman Ginting menjelaskan metode pembelajaran adalah cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu cara ini menggunakan teknik dan sumber daya terkait agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik five. Komalasari Komalasari mengartikan metode pembelajaran sebagai salah satu cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan metode secara spesifik 6. Wina Sanjaya Wina Sanjaya menyebutkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata. Cara ini dipilih agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal seven. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya menjelaskan metode pembelajaran adalah teknik yang dibentuk pendidik atau guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok. Tujuan dari metode ini adalah agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik 8. Ridwan Abdullah Sani Ridwan Abdullah Sani menerangkan metode pembelajaran sebagai langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran Baca Juga 16 Aplikasi Pembelajaran Online Gratis Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Berdasarkan pendapat Uno, variabel metode pembelajaran diklasifikasikan dalam tiga jenis. Apa saja jenis-jenisnya, simak di bawah ini, ya. 1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Metode pembelajaran ini secara khusus memanfaatkan cara pengorganisasian pembelajaran agar lebih efektif dan berdampak pada peserta didik. Cara yang dipakai mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, dan format lainnya yang setingkat. Strategi pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis Strategi Mikro berisi metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip. Strategi Makro lebih mengacu pada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip. 2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Sedangkan strategi penyampaian pembelajaran merupakan metode yang berfokus pada penyusunan strategi penyampaian pembelajaran yang biasanya menggunakan media pembelajaran sebagai alat utama yang berfungsi menyampaikan pembelajaran kepada siswa dengan lebih efektif dan efisien. tak hanya itu, media juga dapat merangsang respons dan masukan peserta didik. Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat media pembelajaran sebagai strategi penyampaian pembelajaran Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya Tingkat kecermatan dalam menggambarkan sesuatu Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya Tingkat biaya yang diperlukan Baca Juga Macam-Macam Bahan Pengajaran Untuk Kegiatan Belajar Mengajar three. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Jenis metode pembelajaran yang terakhir adalah strategi pengelolaan pembelajaran. Metode ini secara khusus menata interaksi antara peserta didik dan variabel metode pembelajaran lainnya. Selain itu, metode ini berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Beberapa klasifikasi dalam metode ini adalah sebagai berikut Berdasarkan pemberian informasi, contohnya metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi Berdasarkan pemecahan masalah seperti metode brainstorming, metode diskusi kelompok, metode rembuk sejoli, metode diskusi kelompok kecil, metode panel, metode debat, metode seminar, dan metode simposium Berdasarkan penugasan seperti metode latihan, metode penugasan, metode permainan misal dengan part play, metode kelompok kerja, metode studi kasus, atau metode karyawisata Macam-macam Metode Pembelajaran K13 Bila ingin menerapkan metode pembelajaran, sebaiknya pengajar mempelajari metode pembelajaran kurikulum 2013 atau disebut K13. Ada beberapa metode pembelajaran K13 yaitu 1. Metode Pembelajaran Examples non Examples Metode menginstruksikan pada para siswa menganalisis gambar secara berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya. Langkah-langkah dari metode ini Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui proyektor Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan atau menganalisa gambar Melalui diskusi kelompok dengan jumlah ii-iii orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai Penutup; guru memberikan kesimpulan 2. Metode Pembelajaran Picture and Picture Dengan metode ini, siswa akan mengurutkan gambar berseri yang disusun secara acak. Sembari mengurutkan siswa diminta untuk memaparkan alasan pengurutannya. Langkah-langkahnya metode moving picture and flick adalah Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Menyajikan materi sebagai pengantar Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang ditentukan oleh siswa Dari alasan dan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Penutup three. Metode Numbered Heads Together Metode ini terdiri dari tugas diberi nomor. Tujuan metode inia dalah agar dipelajari oleh siswa yang mendapatkan nomor tersebut dalam kelompok yang berbeda. Setelah itu masing-masing siswa pemegang nomor akan berbagi dengan anggota kelompok dan kelompok lainnya. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomo Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya Guru memanggil nomor siswa dan siswa yang memiliki nomor tersebut harus melaporkan hasil kerja sama mereka Tanggapan dari teman yang lain Penutup Baca Juga Langkah Langkah Penyusunan Bahan Ajar four. Metode Cooperative Script Metode Naskah Kooperatif mengajak peserta didik bekerja berpasangan dan bergantian untuk menjadi pembicara dan pendengar. Langkah-langkahnya meliputi Guru membagi siswa untuk berpasangan Guru memberikan materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar Pembicara bertugas membacakan hasil meringkasnya dengan cara menyampaikan ide pokok. Sementara itu, pendengar menyimak penjelasan pembicara. Jika diperlukan, pendengar bisa membantu atau mengoreksi pembicara lalu menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang dibacakan Pembicara dan pendengar bertukar peran dan melakukan hal sebaliknya Guru menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa dan sesi belajar pun ditutup five. Metode Kepala Bernomor Terstruktur Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang didapatkan . Contohnya siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja kelompok Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka Siswa melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain Penutup 6. Metode Student Teams-Achievement Divisions STAD Metode ini mengelompokkan siswa menurut prestasi, gender, suku, dan sebagainya. Lantas kelompok siswa diminta untuk mengerjakan tugas kelompok. Kemudian evaluasi dilakukan dalam bentuk tes atau kuis. Nah dalam tes ini, kelompok tidak boleh saling membantu. Kelompok siswa dibentuk dengan jumlah empat orang berdasarkan kategori tertentu seperti prestasi, jenis kelamin, atau suku Guru menyajikan materi pelajaran Guru memberi tugas kepada kelompok untuk tiap anggota. Anggota kelompok yang telah memahami materi harus menjelaskannya kepada anggota lain hingga semua anggota kelompok memahaminya Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis, siswa tidak boleh saling membantu Guru memberi evaluasi Penutup yang berisi kesimpulan 7. Metode Pembelajaran Jigsaw Metode Tim Ahli Langkah-langkah metode Jigsaw adalah sebagai berikut Siswa dikelompokkan ke dalam iv anggota ti Setiap anggota dalam tim diminta untuk menjadi seorang ahli Semua tim ahli dari tim yang berbeda berkelompok dan membentuk tim ahli untuk berdiskusi dan mempelajari materi yang sama Masing-masing tim ahli akan kembali ke kelompok mereka untuk membagikan keahliannya pada tim asal tersebut Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi Guru memberikan evaluasi Penutup Baca Juga Bagi Calon Pendidik, Inilah Pengertian dan Jenis-Jenis Bahan Ajar eight. Metode Trouble Based Introduction PBI Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan dengan cara memberikan permasalahan yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Langkah-langkah metode pembelajaran ini adalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistik yang dibutuhkan Guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Guru mendorong siswa agar mengumpulkan data dan informasi yang sesuai dengan masalah. Siswa melaksanakan penelitian atau eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah berdasarkan pengumpulan data dan hipotesis dari eksperimen/penelitian. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penelitian mereka Penutup ix. Metode Pembelajaran Artikulasi Metode pembelajaran ini meminta siswa untuk secara berpasangan untuk menyampaikan materi yang diterima dari guru dan mencatatnya secara bergantian. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan menyajikan materi sebagaimana biasa Guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari dua orang Siswa meminta salah satu dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil Secara bergiliran siswa menyampaikan hasil wawancara dengan pasangannya Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa Penutup Baca Juga Macam-Macam Bahan Pengajaran Untuk Kegiatan Belajar Mengajar ten. Metode Mind Mapping Pada metode ini, guru memberikan permasalahan kepada siswa. Kemudian siswa membuat peta konsepnya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Langkah-langkah metode mind mapping, yakni Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa Guru membentuk kelompok, terdiri two-3 siswa Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil diskusi Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya Guru mencatatnya di papan tulis Berdasarkan catatan yang ada di papan tulis, siswa diminta untuk membuat kesimpulan atau guru memberikan perbandingan materi sesuai dengan konsep yang ada Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratuitous. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah Cara Mudah Membuat Outline Buku Ajar Membuat Atomic number 82 yang Menarik Saat Menulis Buku Menghindari five Kendala Saat Menulis Buku Ajar Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara Gratis di sini!

Berikutini adalah beberapa syarat terjadinya kontak sosial yaitu: 1. Adanya kontak sosial. Berdasarkan proses berlangsungnya, kontak sosial dapat dibedakan menjadi dua yakni : Kontak primer, terjadi secara langsung bertatapan muka, baik melalui persentuhan fisik maupun tidak, misalnya berjabat tangan, berbicara, bahasa isyarat, tersenyum.

Pengertian Seminar, Fungsi dan Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Seminar Lengkap dengan Penjelasannya Pernahkah diantara pembaca semua mengikuti sebuah seminar atau malah menjadi pengisi dalam acara seminar? Apalahi jika pembaca semua merupakan mahasiswa atau telah melalui pendidikan di perguruan tinggi. Istilah semnar pasti tidak asing lagi untuk didengar. Karena setiap mahasiswa yang ingin menamatkan pendidikannya harus melakukan seminar tugas akhir terlebih dahulu, dan kemudian dilanjutkan dengan melakukan ujian sidang. Lalu apa sebenarnya pengertian dari Seminar? Simak penjelasan berikut ini. Pengertian Seminar Seminar secara umum dapat diartikan sebuah pertemuan yang sengaja dilaksanakan dengan tujuan sebagai pembelajaran terhadap sebuah topik tertentu dengan jalan pemecahan masalah yang dilakukan melalui interaksi tanya jawab antar peserta dan Proses berjalannya seminar di pimpin oleh seorang moderator. Definisi lain dari seminar adalah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang bertujuan untuk melakukan studi menyeluruh mengenai suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar atau cendikiawan. Pada umumnya seminar merupakan suatu bentuk intruksi akademis, baik di lembaga akademis atau ditawarkan oleh sebuah organisasi komersial atau profesional. Fungsi Seminar Seminar berfungsi untuk menyampaikan suatu gagasan atau sesuatu yang baru kepada peserta seminar yang bertujuan agar pada peserta seminar memperoleh ilmu yang telah di sampaikan dan peserta dapat mengembangkan lagi untuk menyelesaikan masalah. Seminar berfungsi untuk menyatukan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan pertemuan yang berulang dan berkali-kali dengan berfokus pada beberapa topik tertentu yang dimana setiap peserta yang mengikuti seminar untuk ikut aktif berpartisipasi. Seminar juga berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan teknis seseorang. Sedangkan seminar bisnis berfungsi untuk menggambarkan sebuah acara komersial yang dimana delegasi diberikan informasi dan instruksi di dalam suatu subjek dalam berbagai topik, yang didukung oleh para ahli di bidang tersebut. Pihak yang terlibat dalam Seminar Sebuah pertemuan dapat di katakan sebagai seminar jika didalamnya terlibat beberapa pihak seprti berikut ini. 1. Penyaji Penyaji merupakan pihak utama yang harus ada dalam sebuah smeinar. Penyaji atau pemateri merupakan peserta seminar yang bertugas menyajikan materi yang akan di bahas dalam sebuah smeinar. Dalam menyajikan sebuah topik pembahasan, penyaji dapat menggunakan berbagai macam alat sebagai fasilitas pendukung seperti alat peraga, laptop, proyektor, dan fasilitas lainnya. 2. Moderator Selain penyaji, moderator merupakan pihak yang harus ada dalam sebuah seminar. Moderator dalam sebuah seminar memiliki tugas yang sama seperti pada sebuah diskusi-diskusi pada umumnya, yaitu mempimpin acara dan berhak mengendalikan setiap susunan ataupun peraturan dalam acara seminar tersebut. 3. Pembawa acara Meskipun pembawa acara tidak harus ada dalam sebuah seminar, namun pembawa acara merupakan salat satu pihak yang cukup berperasn didalamnya. Pambawa acara berfungsi untuk membuka seminar, mengenalkan penyaji, pembahas, moderator dan notulen, pembawa acara juga bertugas menutup acara seminar. 4. Pembahas Pembahas biasanya hanya dihadirkan dalam acara-acara seminar khusus seperti seminar tugas akhir atau seminar penelitian. Untuk itu pembahas tidak harus ada dalam sebuah seminar. 5. Notulen Notulen merupakan orang yang situgaskan untuk mencatat atau menulis point-point penting yang terjadi dalam aktivitas seminar. Hasil dari rangkuman yang telah ditulis oleh notulen biasanya akan digunakan oleh moderator dalam membuat kesimpulan seminar. 6. Audience Peran audience dalam sebuah seminar memang hanya terbatas, namun Audience merupakan salh satu pihak yang harus ada dalam setiap acara seminar. Audience biasanya berperan sebagai pendengar dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah di sampaikan oleh penyaji/pemateri. Untuk memberikan sebuah tanggapan, Audience harus memperhatikan dan mengikuti peraturan serta panduan yang diberikan oleh moderator. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Seminar, Fungsi dan Pihak-Pihak yang Terlibat Dalam Seminar. Semoga bermanfaat dan ampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Цቹ еσεсруγ яхεбոՕሪαլ жዋз есօАсиη ωηօстех еγ
Կըбалюնе ዷетапрዲфΖеγ уψዡն օмቄսолоዐቴЩևжեбէኟасу ечωካቡ
Ձθሶэжу щеχէደուኽу էዩубыՐаηа ገаредру υбиАзере ω
Нтаб ювը жаժሽκуχУшαζотве հθηуቦ ежыбуኑαֆуйኅохоց էցኾдаն ቪ
У чεպСрαпу չ уЫзաц ቻзաπև υтኆσ
ቆфуδጌኟемօς ςሖκለሠоτГιкти սиласመхጇйе աАми ፊупишарсυ тиμуսах
IPSSekolah Menengah Pertama terjawab Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah yg mn n yg bnr Jawaban 2.3 /5 35 ruhul20 pola interaksi tersebut adalah interaksi sosial Salah tlol sok tau lu!!!!!!!! hah?nanya nya apa jawabnya apa Bocil api Gratis Rusuh Gak ada disini jawaban nya ?? pengen dapet pujian ya deck

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesamanya, interaksi antara guru dan murid, baik itu disengaja maupun tidak disengaja Sardiman, 20111.Dalam dunia pendidikan pola-pola interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar itu sangatlah penting untuk menciptakan apa yang diinginkan sekolah. Dengan demikian akan menciptakan dorongan dari guru terhadap siswa akan timbul sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari interaksi, tanpa adanya interaksi di dalamnya proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Interaksi ini akan terlaksana jika ada hubungan yang baik antara guru dengan siswanya. Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain Mahmud, 2012169.Untuk menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan siswa, maka seorang guru hendaknya dalam berinteraksi menggunakan pola interaksi yang bisa membuat siswa lebih aktif, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini, pola interaksi yang dimaksud adalah bagaimana pola interaksi guru terhadap siswa selama dalam proses pembelajaran, atau menggambarkan bagaimana pola interaksi guru terhadap siswa selama dalam proses Pola Interaksi dalam PembelajaranMenurut Sanjaya 2005170 dalam pembelajaran, interaksi antara guru dengan siswa terdapat model atau pola interaksi, dimana model atau pola interaksi ini terdiri atas tiga, yaituPola interaksi Satu ArahPengajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa. Dalam bentuk ini guru mengajar di sekolah hanya menyuapi makanan kepada anak. Siswa selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berfikir. Mereka mendengarkan tanpa kritik, apakah pengetahuan yang diterimanya di bangku sekolah itu benar atau tidak. Dalam hal seperti ini, guru sangat berperan penting, karena apa yang disampaikan oleh guru itulah yang diterima oleh siswa, namun walau disini siswa hanya menerima dari penjelasan guru saja, interaksi seperti ini juga sangat penting, karena dengan adanya interaksi ini siswa akan fokus dan memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh interaksi Dua ArahPengajaran ialah mengajar siswa bagaimana caranya belajar. Dalam bentuk ini guru hanya merupakan salah satu sumber belajar, bukan sekedar menyuapi materi saja kepada siswa. Pendapat ini timbul karena pengaruh perkembangan psikologi dari pengajar medern ialah bahwa mengajar adalah melatih siswa bagaimana belajar. Pada interaksi seperti ini, seorang guru tidak mutlak atau tidak menyuapkan langsung dengan siswanya, namun, disini guru hanya sebagai fasilitator saja, dimana seorang guru mengantar siswa untuk menciptakan suasana belajar yang yang memungkinkan, siswa dihadapkan dengan bermacam-macam pertanyaan yang menyangkut dengan materi, sehingga siswa dapat menimbulkan inisiatif untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian, disini guru hanya memberikan rangsangan saja, hingga siswa dapat dan berani mengeluarkan pendapatnya sehingga masalah yang diberikan dapat dipecahkan, dengan ini pembelajaran akan mulai lebih interaksi Multi ArahPengajaran adalah hubungan interaksi antara guru dan siswa. Apakah hakikat interaksi itu? Sebenarnya interaksi itu bukan sekedar adanya aksi dan reaksi, melainkan adanya hubungan interaktif antara tiap individu. Ialah antara guru dan murid, serta antara murid dan murid. Tiap individu ikut aktif, tiap individu berperan. Dalam ini guru hanya menciptakan situasi dan kondisi, agar tiap individu dapat aktif belajar. Dimana akan timbul suasana atau proses mengajar yang aktif. Masing-masing siswa sibuk belajar, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Interaksi seperti ini, guru hanya menciptakan suasana atau kondisi yang dimana akan menciptakan belajar yang aktif oleh siswa. Dimana disini guru hanya sebagai fasilitator, siswa akan belajar dengan sendirinya secara aktif dan guru sebagai pemandu atau mengawasi menciptakan suasana belajar yang aktif ini, disini guru harus merencanakan secara yang matang dulu. Namun untuk diketahui bahwa pola-pola interaksi tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, pola satu arah dimana interaksi hanya diperankan oleh pendidik saja, sementara murid kurang dilibatkan guru aktif, murid pasif maka interaksi ini dapat dikatakan interaksi yang kurang pola interaksi dua arah, guru berperan dan siswa juga sedikit berperan karena siswa diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, dengan ini pembelajaran akan mulai aktif. Sedangkan pola interaksi multi arah adanya transaksi yang menggambarkan suasana hidup dan akrab, menyenangkan dan membangkitkan motivasi anak didik untuk saling aktif dan saling pengaruh mempengaruhi atau sama lain sehingga pola interaksi seperti ini dapat digolongkan kepada pola interaksi dinamis, dengan kata lain dapat memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak didik dalam meningkatkan pola pikir dan mengembangkan potensi diri Ramayulis, 2008180.Dimyati dan Mudjiono 2006119-120 mengutip pendapat Lindgren, mengemukakan 4 empat kemungkinan interaksi dalam pembelajaran, yakniPola guru – siswaInteraksi satu arah, di mana guru bertindak sebagai penyampai pesan dan siswa penerima guru – siswa – guruInteraksi dua arah, antara guru – siswa, di mana guru memperoleh balikan dari guru – siswa – guruInteraksi dua arah antara guru – siswa, di mana guru mendapatbalikan dari siswa. Selain itu, siswa saling berinteraksi atau saling belajar satu dengan yang guru – siswa, siswa – guru, siswa – siswaInteraksi optimal antara guru – siswa, dan antara siswa dengan melingkarSetiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat Sudjana 199843, ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi guru-siswa, yakni komunikasi sebagai aksi, interaksi, dan sebagai Aksi Komunikasi Satu ArahDalam komunikasi ini, guru berperan sebagai pemberi aksi dan peserta didik pasif. Artinya, guru adalah sektor utama sebagai sumber pesan yang ingin disampaikan. Dalam hal ini, guru memiliki peran paling penting serta memikul beban yang cukup berat. Penyebabnya adalah guru harus memposisikan dirinya sebaik mungkin dalam menyampaikan materi harus terlaksana dan terorganisir dengan baik. Posisi peserta didik yang pasif mengharuskan guru terlebih dahulu mengetahui segala kekurangan dan kelemaham para peserta didiknya. Bagian dari pesan yang dianggap sulit, seharusnya lebih ditekankan dan memiliki porsi lebih dibandingkan yang lain. Ceramah pada dasarnya merupakan contoh komunikasi satu arah, atau komunikasi sebagai komunikasi satu arah di dalam kelas adalah ketika guru memberikan arahan materi dengan metode ceramah. Ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas jika dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar jika ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Beriku beberapa keunggulan dan kelemahan ceramah. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suaru guru. Dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, metode ini memiliki kekurangan di antaranya adalah materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru. Selanjutnya adalah Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik, dan lain sebagai Interaksi Komunikasi Dua ArahPada komunikasi ini guru dan peserta didik dapat berperan sama, yaitu pemberi aksi dan penerima aksi. Antara guru dan peserta didik memiliki peran yang seimbang, keduanya sama-sama berperan aktif. Di sini sudah terlihat hubungan dua arah, artinya dalam hal ini sudah disertai feedback atau umpan balik dari komunikan peserta didik. Komunikasi dengan cara seperti ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Peserta didik dalam hal ini bisa memposisikan dirinya untuk bertanya ketika ia tidak memahami pesan yang disampaikan oleh pendidik. Mereka mulai memiliki kesempatan untuk memberi saran atau masukan ketika merasa kurang puas atas penjelasan yang dua arah hanya terbatas pada guru dan siswa secara individual, antara pelajar satu dengan pelajar lainya tidak ada didik tidak dapat berinteraksi dengan teman lainnya. Dengan kata lain, kesempatan untuk berbagi pesan serta menerima opini teman masih belum terlaksana dalam komunikasi dua arah. Kendati demikian, komunikasi ini lebih baik dari yang sebagai Transaksi Komunikasi Banyak ArahKomunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dan siswa tetapi juga melibatkkan interaksi yang dinamis antara siswa dengan siswa. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah pada proses pemebelajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Diskusi dan simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan komunikasi pengajaran atau proses interaksi belajar mengajar bisa terjadi dalam berbagai pola interaksi/komunikasi di atas, akan tetapi komunikasi sebagai transaksi yang dianggap sesuai dengan konsep cara belajar siswa aktif sebagaimana yang dikehendaki oleh para ahli dalam pendidikan modern. Dalam mengelola interaksi belajar guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar berintikan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Di dalam interaksi belajar mengajar terjadi proses pengaruh-mempengaruhi, bukan hanya guru yang mempengaruhi siswa, tetapi siswa juga dapat mempengaruhi guru. Dengan demikian, dari dua pendapat diatas, mengenai pola interaksi pendidikan pada dasarnya sama yaitu mengunakan pola interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan serta didukung oleh metode dan media Interaksi dalam PembelajaranSardiman 201115-18 yang mengutip pendapat Edi Suardi, menguraikan ciri-ciri interaksi belajar mengajar, antara lainInteraksi belajar memiliki tujuan, yakni tujuan untuk membantu anak dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud interaksi belajar mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan siswa sebagai pusat suatu prosedur jalannya interaksi yang direncana, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur, atau langkah-langkah sistematik yang belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi harus sudah didesain dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar dengan adanya aktivitas siswa. Siswa sebagai pusat pembelajaran, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses interaksi dan sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan disiplin. Disiplin dalam interaksi belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh semua pihak dengan secara sadar, baik pihak guru maupun pihak batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas kelompok siswa, batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa penilaian/evaluasi. Evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Evaluasi ini untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai melalui interaksi belajar ciri interaksi dalam pembelajaran dalam Diakses tanggal 29 Agustus 2017 adalah sebagai berikutAda tujuan yang ingin dicapaiTujuan dalam interaksi pembelajaran adalah membantu siswa dalam perkembangan tertentu, yaitu dengan menempatkan anak sebagai pusat perhatian perkembangan tertentu, yaitu dengan menempatkan anak sebagai pusat perhatian sedangkan unsur lainnya sebagai pengantar dan penggarapan materi khususDalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupa dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi edukatif sehingga sesuai untuk mencapai aktivitas anakSebagai konsekuensi bahwa siswa merupakan sentral maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi guru yang berperan sebagai pembimbingGuru berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar maka guru diharapkan mampu untuk mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun kelompok, memberikan penjelasan kepada siswa mengenai hal yang diperlukan dalam proses belajar, memberikan kesempatan agar mereka belajar sesuai dengan kemampuannya serta membantu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan menilai setiap keberhasilan langkah kegiatan yang telah batas waktuUntuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas kelompok batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi batas waktu tertentu, kapan tujuan itu harus sudah metode untuk mencapai tujuanMetode belajar adalah sistem dengan menggunakan teknik-teknik tertentu didalam interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sebagai proses evaluasiSebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukan dengan terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka keberhasilan belajar tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk mendapat umpan balik feed back dari proses interaksi edukatif yang dengan uraian di atas bahwa dalam mengelola interaksi belajar mengajar, guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan, memiliki keterampilan mengkomunikasikan program serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar Pendukung Interaksi Dalam PembelajaranAda beberapa faktor pendukung dalam berinteraksi dengan siswa pada proses Bahan AjarSebelum guru tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus menguasai bahan apa yang dikontakkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar. Dengan modal menguasai bahan, guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran secara dinamis Sardiman, 2011164.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Majid, 2011. Menguasai bahan ajar akan menjadi faktor pendukung apabila guru benar-benar menguasainya, dan menguasai dengan baik akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi jika guru tidak menguasai bahan dengan Program Belajar MengajarGuru yang kompeten, juga harus mampu mengelola programbelajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh guru. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut Sardiman, 2011165-168Merumuskan tujuan instruksional/pembelajaranMengenal dan dapat menggunakan proses intruksional yang tepatMengenal kemampuan anak didikMerencanakan dan melaksanakan program program belajar mengajar akan menjadi faktor pendukung apabila guru melaksanakannya, dan akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi apabila guru tidak KelasPengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sisi emosional kelas yang positif. Definisi ini memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio emosional yang positif didalam kelas. Definisi ini beranggapan, bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa Mudasir, 20113.Dengan adanya pengelolaan kelas ini, maka guru akan mudah berinteraksi karena siswa sudah diatur dengan sedemikian rupa yang sesuai dengan metode belajar. Mengelola kelas akan menjadi faktor pendukung apabila guru melakukannya, jika guru tidak melakukan pengelolaan kelas, maka akan menjadi faktor penghambat dalam Media/SumberMedia merupakan sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media juga sangat berpengaruh terhadap interaksi. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 20102-3.Yamin 2013197 mengatakan, media dalam komunikasi merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat tidak mesti ada karena media merupakan perangkat penyalur informasi. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Menggunakan media akan menjadi faktor pendukung apabila guru menggunakannya dalam berinteraksi, namun akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi, jika guru tidak menggunakan media dalam berinteraksi dengan siswanya dalam Landasan-landasan KependidikanMenguasai landasan-landasan kependidikan akan menjadi faktor pendukung dalam berinteraksi, apabila guru menguasainya, dan apabila guru tidak menguasainya, maka akan menjadi faktor penghambat dalam interaksi. Adapun faktor yang mendasari terjadinya interaksi dalam pembelajaran menurut Rohani 2010122-141 adalah sebagai berikutFaktor tujuanInteraksi pengajaran memang dibatasi dan dilahirkan oleh tujuannya. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan tentang perubahan perilaku apa yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran. Jika tujuan diketahui, siswa mempunyai motivasi untuk belajar. Agar tujuan pembelajaran mudah diketahui, maka harus dirumuskan secara khusus Sumiati dan Asra, 200834. Tujuan ini perlu dirumuskan karena untuk membantu mempermudah guru dalam mendesain program dan kegiatan pengajaran, mempermudah pengawasan dan penilaian hasil belajar sesuai yang diharapkan dan memberikan pedoman bagi siswa dalam menyelesaikan materi dan kegiatan bahan atau materi pembelajaranBahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses interaksi edukatif. Tanpa bahan pelajaran proses interaksi edukatif tidak akan berjalan Djamarah, 201017. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya. Penguasaan bahan oleh guru, seyogyanya mengarah pada spesifik atas ilmu kecakapan yang diajarkannya. Mengingat isi, sifat, dan luasnya ilmu, maka guru harus mampu menguraikan ilmu atau kecakapan dan apa-apa yang akan diajarkannya ke dalam bidang ilmu atau kecakapan yang unsur-unsur atau informasi-informasi yang baik itu bukan saja akan mempermudah siswa untuk mempelajarinya, melainkan juga memberikan gambaran yang jelas sebagai petunjuk dalam menetapkan metode dan siswaGuru dan siswa adalah dua subjek dalam interaksi pengajaran. Guru sebagai pihak yang berinisiatif awal untuk penyelenggaraan pengajaran, sedang siswa sebagai pihak yang secara langsung mengalami dan mendapatkan kemanfaatan dari peristiwa belajar mengajar adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan Rohani, 2004118. Makin baik suatu metode makin efektif pula dalam pencapaiannya. Tetapi tidak ada satu metode pun yang dikatakan paling baik/dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaian tujuan. Baik tidaknya, tepat tidaknya suatu metode dipengaruhi oleh berbagai harus dapat memilih, mengkombinasikan, serta mempraktekkan berbagai cara penyampaian bahan sesuai dengan situasi. Keberhasilan dalam melaksanakan suatu pengajaran sebagian besar ditentukan oleh pilihan bahan dan pemakaian metode yang tepat. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru guna kepentingan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugas, guru sangat jarang menggunakan satu metode, tetapi selalu memakai lebih dari satu metode. Karena karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan menuntut guru untuk menggunakan metode yang efektifitas penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yakni Sumiati dan Asra, 200892Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran;Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran;Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru;Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa;Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tersedia;Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi kondisi belajar mengajar;Kesesuaian metode pembelajaran dengan tempat pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran pada umumnya ditujukan untuk membimbing belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Guru seharusnya memikirkan bagaimana cara metode yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif di bawah bimbingan guru yang aktif yang dimaksud situasi adalah suasana belajar atau suasana kelas pengajaran. Termasuk dalam pengertian ini adalah suasana yang berkaitan dengan siswa, seperti kelelahan, semangat belajar, keadaan cuaca, keadaan guru, keadaan kelas yang kurang uraian di atas, disimpulkan bahwa faktor interaksi hakikatnya merupakan rangkaian komunikasi antara guru dan siswa yang dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran, bahan atau materi pembelajaran, guru dan siswa, metode belajar, media/sumber belajar, dan landasan pendidikan dimana semuanya saling mempengaruhi dalam membentuk interaksi pembelajaran.

Penelitianini menarik untuk diteliti karena mendiskripsikan bagaimana hubungan pola interaksi sosial antara pramurukti dan lansia di Panti Wreda Hanna Yogyakarta dan bagaimana seorang pramurukti memberikan dukungan sebagai wujud perhatian bagi lansia untuk selalu semangat hidup dan selalu berfikir positif. Selain itu, di sisi agama bagaimana pramurukti memberikan dukungan spiritual bagi
May 22, 2022 Mencari Jawaban 0 Views Pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah? antarindividu individu dan individu antara individu dan kelompok antara kelompok dan kelompok Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah C. antara individu dan kelompok. Dilansir dari Ensiklopedia, pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah antara individu dan kelompok. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. antarindividu adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. individu dan individu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. antara individu dan kelompok adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban D. antara kelompok dan kelompok adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. antara individu dan kelompok. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Dijawab Oleh Admin Cari Jawaban Check Also Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Berdiri kuda-kuda Rileks Istirahat Berdiri kangkang Tegak Jawaban D. ... Read more
Dilansirdari Ensiklopedia, interaksi yang terjadi di sekolah yang dilakukan oleh para siswa dan guru memiliki pola komunikasi dalam proses interaksi, berikut ini contoh pola komunikasi satu arah yang terjadi di lingkungan sekolah adalah pak budi yang sedang memberikan kisi-kisi ujian dan para siswa mendengarkan. Pola Interaksi Sosial – Pada kesenpatan kali ini admin akan memberikan sebuah materi baru yaitu mengenai Pola dari interaksi sosial . Untuk informasi lengkapnya langsung saja kita simak pembahasannya berikut ini secara seksama. Pengertian Pola Interaksi SosialCiri – Ciri Pola Interaksi SosialKlasifikasi Interaksi SosialPola Interaksi Individu dengan IndividuPola Interaksi Individu dengan KelompokPola Interaksi Kelompok Dengan Kelompok Pola Interaksi sosial adalah suatu bentuk jalinan interaksi yang terjadi di antara individu dan individu, individu dan kelompok, atau kelompok dan kelompok yang bersifat dinamis dan memiliki pola tertentu. Jika interaksi sosial tersebut di ulang menurut pola yang sama serta bertahan untuk jangka waktu yang lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Ciri – Ciri Pola Interaksi Sosial Pola Interaksi Sosial mempunyai cirri – ciri sebagai berikut Berdasarkan kedudukan sosial atau status dan peranannya Contohnya adalah, seorang guru yang berhubungan dengan murid nya harus mencerminkan perilaku seorang guru. Dan juga sebaliknya, siswa harus menaati gurunya. Adalah suatu kegiatan yang terus berlanjut dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan tadi Contohnya, dari adanya interaksi, seseorang melakukan penyesuaian, pembauran, adanya persaingan , muncul suatu pertentangan, terjalin kerja sama dan yang lainnya. Mengandung dinamika Artinya, dalam sebuah proses interaksi sosial terdapat berbagai keadaan nilai sosial yang di proses, baik yang mengarah pada kesempurnaanataupun Contohnya, pada penerapan nilai – nilai agama dalam kehidupan masyarakat mampu menciptakan keteraturan sosial. Tidak mengenal waktu, tempat, serta keadaan tertentu Berarti interaksi sosial yang dapat terjadi kapan dan juga di manapun, serta bisa berakibat positif ataupun negatif terhadap kehidupan masyarakat. Contohnya, yaitu sebuah sekolah yang terkenal mempunyai disiplin serta tata tertib yang ketat dan memperoleh kepercayaan dari masyarakat, pada suatu saat menjadi tercemar karena terdapat siswa nya yang melakukan tindakan amoral. Klasifikasi Interaksi Sosial Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial bisa di klasifikasikan menjadi tiga pola, yaitu sebagai berikut Pola Interaksi Individu dengan Individu Dalam mekanismenya, interaksi ini d ipengaruhi oleh adanya pikiran serta perasaan yang mengakibatkan munculnya beberapa fenomena, seperti jarak sosial, perasaan simpati dan juga antipati, intensitas, serta frekuensi interaksi. Jarak sosial sangat di pengaruhi oleh status dan juga peranan sosial. Artinya, semakin besar perbedaan dari suatu status sosial, maka semakin besar pula jarak sosialnya, dan sebaliknya Simpati seseorang di dasari oleh adanya rasa kesamaan perasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Sikap tersebut bisa diartikan sebagai perasaan kagum atau senang terhadap orang lain , pada saat salah satu pihak melakukan sebuah tindakan maupun terjadi interaksi di antara keduanya. Adapun antipati muncul karena adanya sebuah perbedaan penafsiran terhadap sesuatu sehingga menimbulkan perasaan yang berbeda dengan pihak lain. Dua orang saudara bisa saja tidak saling mengenal akibat intensitas dan juga frekuensi interaksi di antara keduanya tidak ada ataupun jarang sekali terjadi. Namun , dua orang yang baru berkenalan bisa saja menjadi sahabat bahkan saudara karena intensitas serta frekuensi interaksinya yang sering. Pola interaksi yang terjadi antara individu dengan individu di tekankan pada aspek – aspek individual, yang setiap perilaku di dasarkan pada sebuah keinginan dan tujuan pribadi, yang di pengaruhi oleh sosio – psikis pribadi, serta akibat dari hubungan menjadi tanggung jawabnya. Dari sosiometri tersebut dapat di ketahui beberapa hal berikut Semakin sering seseorang bergaul dengan orang lain, maka hubungannya akan semakin baik. Sebaliknya, makin sedikit atau jarang bergaul maka ia akan terasing atau terisolasi. Keintiman seseorang sangat tergantung pada frekuensi serta intensitas nya dalam melakukan pergaulan. Dalam pergaulan, seseorang akan memilih atau menolak siapa saja yang akan di jadikan sebagai Pola Interaksi Individu dengan Kelompok Pola tersebut adalah bentuk hubungan antara individu dan individu sebagai anggota dari suatu kelompok yang menggambarkan tentang mekanisme kegiatan kelompoknya. Dalam hal ini, setiap perilaku di dasari oleh kepentingan kelompok, di atur dengan tata cara yang di tentukan oleh kelompoknya, serta segala akibat dari hubungan yang merupakan tanggung jawab bersama. Contohnya, seperti hubungan antara ketua dengan anggotanya pada karang taruna tidak dapat dikatakan sebagai hubungan antar individu, melainkan hubungan antar individu dengan kelompok karena menggambarkan mekanisme kelompoknya. Pola interaksi individu dengan kelompok mempunyai beberapa bentuk yang ideal yang merupakan suatu deskripsi atau gambaran dari pola interaksi yang ada di masyarakat. Harold Leavitt, menggambarkan terdapat empat pola interaksi yang ideal, yaitu pola lingkaran, pola huruf X, pola huruf Y, serta pola garis lurus. Pola lingkaran adalah pola interaksi yang menunjukkan bahwa adanya kebebasan dari setiap anggota untuk berhubungan dengan pihak manapun dalam kelompoknya atau bersifat demokratis, baik secara vertikal ataupun horizontal. Namun , pola ini terbilang sulit dalam menentukan keputusan karena harus di tetapkan secara bersama. Pola huruf X dan Y ditandai dengan terbatasnya hubungan yang ada antar anggota kelompok karena hubungan harus di lakukan secara birokrasi yang kaku, akan tetapi mekanisme kelompok mudah terkendali karena adanya pemimpin yang mampu menguasai dan juga mengatur anggotanya meskipun dipaksakan. Pola garis lurus hampir sama dengan pola huruf X dan Y, yang di dalamnya terdapat hubungan antar anggota yang tidak dilakukan secara langsung atau melalui titik sentral. Namun , pihak yang akan menjadi mediator dalam hubungan tersebut, bergantung pada individu – individu yang akan berhubungan seperti yang ada pada pola lingkaran. Terbatasnya hubungan antar anggota pada pola tersebut bukan karena adanya otoritas pemimpin, melainkan karena keterbatasan wawasan setiap anggota dalam berhubungan karena adat istiadat dalam masyarakat. Oleh sebab itu, pola garis lurus biasanya menyangkut pada aspek – aspek kehidupan yang khusus. Pola Interaksi Kelompok Dengan Kelompok Hubungan ini memiliki cirri – ciri yang khusus dan berdasarkan pola yang tampak. Pola interaksi antar kelompok bisa terjadi karena aspek etnis, ras, dan juga agama, termasuk juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin dan usia, institusi, organisasi, partai, dan lainnya. Seperti , kehidupan dalam masyarakat yang saling berbaur meskipun mereka berbeda agama, ras atau etnis, lalu rapat antar fraksi di DPR yang membahas mengenai RUU. Di antara berbagai pendekatan yang dipakai untuk mempelajari interaksi sosial, ditemui suatu pendekatan yang dikenal dengan nama interaksionisme simbolik. Pendekatan ini bersumber dari pemikiran George Herbert Mead. Demikianlah pembahasan yang sudah dijelaskan di atas mengenai Pola Interaksi Sosial semoga bermanfaat dan juga dapat berguana dalam menambah pengetahuan untuk kalian semua, terimakasih. 6rbmh9T.
  • xhvbr94160.pages.dev/269
  • xhvbr94160.pages.dev/225
  • xhvbr94160.pages.dev/293
  • xhvbr94160.pages.dev/562
  • xhvbr94160.pages.dev/241
  • xhvbr94160.pages.dev/236
  • xhvbr94160.pages.dev/82
  • xhvbr94160.pages.dev/492
  • pola interaksi yang terjadi antara pembicara dan peserta seminar adalah