Playthis game to review Religious Studies. Orang yang gemar membantu sesama yang membutuhkan berarti sudah meneladani Asmaul Husna
IMAN KEPADA ALLAH SWT MELALUI ASMAUL HUSNA Iman secara etimologi berarti percaya. Sedang secara istilah, iman adalah pembenaran dalam hati yang diikrarkan secara lisan dan dibuktikan dalam amal perbuatan. Iman yang kuat pada diri seseorang akan sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Apalagi bila iman terhadap adanya Tuhan diyakini sebagai satu-satunya Zat yang menentukan jalan hidupnya, tentu iman itu akan sangat berpengaruh terhadap sikap hidup dan perilaku kesehariannya. Bila iman semacam itu berasal dari sumber yang salah, maka kepercayaan itu akan menuntun ke arah kesesatan hidup yang sesungguhnya. Sebab keberadaan Zat Tuhan itu sendirilah sesungguhnya yang menjadi sumber kepercayaan seseorang. Bila Zat Tuhan yang diyakini bukan Tuhan yang sesungguhnya, maka kebenaran dari keyakinannya itu tentu merupakan kepalsuan belaka. Inilah pangkal kesesatan yang menumbuhkan cabang-cabang kesesatan hidup selanjutnya. Sebaliknya bila Zat Tuhan yang diyakini itu memang betul-betul Tuhan yang sesungguhnya, maka kebenaran dari keyakinannya itu tentu merupakan pangkal keselamatan dan kesejahteraan abadi. Oleh sebab itu, upaya untuk memperoleh petunjuk yang benar dalam membangun keyakinan akan wujud Tuhan dalam diri seseorang, menjadi perkara yang sangat penting dalam kehidupan ini. Di sinilah letaknya alasan orang Islam untuk membangun iman kepada Allah swt. Sebagai pokok keyakinan dalam hidupnya. Karena iman merupakan dasar dari segala amal perbuatan manusia di dunia ini. Iman menurut bahasa adalah percaya atau membenarkan. Menurut ilmu tauhid iman adalah kepercayaan yangdiyakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan dan dipraktekkan/ direalisasikan dalam perbuatan. Asmaul Husna menurut bahasa artinya nama-nama yang baik. Menurut istilah ilmu tauhid yaitu nama-nama yang baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT, sebagai bukti akan keagungan Allah SWT. Jadi maksud dari “iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna” adalah kita meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaan-Nya, Rasa percaya/yakin ini dapat di tumbuhkan melalui berbagai cara salah satunya melalui Asmaul Husna. A. PENJELASAN 10 SIFAT ASMAUL HUSNA 1. AR-RAHMAN Maha Pengasih ALLAH memiliki nama Ar-Rahman yang artinya maha pemurah atau pengasih karena Allah telah melimpahkan Rahmat-Nya kepad seluruh makhluk yang ada di dunia ini tanpa pandang bulu baik yang beriman, bertqwa, dan yang beramal baik maupun yang berperilaku durhaka, ingkar, dan berperilaku jahat. Mereka tetap diberi rahmat oleh Allah. Demikian juga hewan dan tumbuhan mereka juga diberikan Rizqi oleh Allah, yang merupakan bentuk sifat RAHMAN-Nya Allah. DALIL NAQLI SURAT AL-FATIHAH ayat 3 DALIL AQLI Allah SWT sebagai yang menciptakan makhluk di dunia inipasti memiliki sifat pemurah atau pengasih pada makhluk ciptaan-Nya. Buktinya kita manusia diberikan nikmat hidup walu kita sebagai manusia ada yang ingkar. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Allah bersifat Ar-Rahman Maha Pengasih, pemberi kanikmatan yang agung-agung, pengasih dunia . Penghayatan terhadap nama dan sifat Allah SWT seperti tersebut hendaknya mendorong setiap orang beriman untuk berusaha agar senantiasa bersikap dan berperilaku baik kepada sesama manusia baik yang seagama dan lain agama tidak pilih-pilih. 2. AR-RAHIM Maha Penyayang ALLAH SWT memiliki nama Ar-Rahim yang artinya maha penyayang yang selalu dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal yang tidak hanya diberikan di dunia saja bahkan sampai kealam kubur serta akhirat. Dunia ini Allah menetapkan hukuman bagi mereka yang bermaksiat kafir, musyrik misalnya hukum rajam bagi pezina, potong tangan bagi pencuri. Di akhirat keadilan Allah tidak dapat dipermainkan. Mereka akan mendapatkan balasan atas semua perbuatan di dunia ini. DALIL NAQLI Surat Al-Fatihah ayat 1 DALIL AQLI Allah SWT pasti sayang kepada umat-Nya yang iman dan bertaqwa, sehingga Allah pasati akan memberikan balasan kepada mereka yang taat dan bagi mereka yang tidak taat Allah tidak akan menyayangi mereka karena sifat Ar-Rohim-Nya Allah hanya diberikan kepada mereka yang taat. Buktinya nanti di akhirat kelah hanya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah saja yang dapat masuk surga. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Allah bersifat Ar-Rahim Maha penyayang, pemberi kenikmatan yang pedik-pedik, dan penyayang di akhirat. Di alam di alam akhirat kelak keadilan Allah akan ditegakkan, setiap manusia yang di dunianya betul-betul bertaqwa tentu akan ditempatkan di surge yang penuh dengan berbagai macam kenikmatan. Sedangkan manusia yang ketika didunianya durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa tentu akan ditempatkan di neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan. Penghayatannya agar manusia selalu bertaqwa agar tidak durhaka kepada Allah. 3. AL-QUDDUS Maha Suci Allah bersifat Al-Quddus/Maha Suci karena Allah SWt adalah Dzat yang suci dari segala sekutu, Allah bersifat tunggal. Allah sebagai Pencipta itu pasti suci dari segala sifat kekurangan karena Allah bersifat Maha Sempurna. Dengan demikina apapun yang dilakukan Allah pasti juga suci. DALIL NAQLI Al-A’raf ayat 96 DALIL AQLI Allah sebagai sang pencipta pasti suci dari segala kekurangan, tidak mungkin memiliki sifat yang buruk. Jika sang pencipta memiliki sifat kekurangan maka niscaya dunia akan hancur, seperti jika Tuhan tidak memiliki sifat maha berkata, maka siapa yang akan memberitahu kita akan baik buruknya suatu hal, maka itu mmerupakan hal yang mustahil. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Disini kita dapat meneladani, sebagai manusia kita sebaiknya senantiasa menjaga kesucian diri, akal, perilaku, pakaian dan lingkungan dll dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Agar kita kembalikepada allah dalam keadan suci seperti saat kita dilahirkan kedunia. 4. AS-SALAM Maha Sejahtera Sifat As-Salam/Maha Sejahtera berada pada nama Allah karena hanya Allah saja yang dapat memberikan kesejahteraan pada makhluknya. Jadi segala kesejahteraan yang ada didunia ini semua bersumber pada Allah SWT. DALIL NAQLI Al-Hasyr ayat 23 DALIL AQLI kita sebagai makhluk pasti menginginkan kesejahteraan dalam hidup ini, kepada siapalagi kita meminta kesejahteraan jika tidak pada Allah SWT ja di segala kesejahteraan yang ada di dunia ini pasti milik Allah. Bukti bagi orang yang orang berusaha keras pasti akan mendapatkan kesejahteran. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Kita sebagai manusia senantiasa selalu berdoa dan berusaha untuk keselamatan dan kesejahteran. Kita sebagai manusia yang diberi kelebihan harta alangkah baiknya jika menyisihkan untuk saudara kita yang kurang mampu, ini merupakan bentuk aplikasi pengamalan dari Asmaul Husna As-Salam. 5. AL MU’MIN Maha Memberi Keamanan atau Terpercaya Allah SWT bernama Al-Mu’min yang artinya Yang MAha Memberikan Keamanan atau Yang maha Terpercaya karena dalam mencantumkan wa’dun/janji-janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati. DALIL NAQLI Al-Hasyr ayat 23 DALIL AQLI Dalam hidup ini kita pasti menginginkan rasa aman dari bencana alam ataupun dari kejahatan manusia yang ada di dunia ini, dimana lagi kita meminta kecuali kepada Allah atau Allah SWT pasti memiliki sifat maha terpercaya tidak mungkin Allah SWT bersifat khianat. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu berusaha menjadi orang yang dipercaya dengan selalu bersifat jujur, tidak berdusta, selalu menjaga amanah, tidak berkhianat. Selain itu kita kita berusaha untuk memberikan rasa aman terhadap sesama, ini merupakan pengaplikasian dari sufat Allah Al-Mu’min 6. Al ADLU Maha Adil Allah memiliki nama AL ADLU yang berarti maha adil dan sangat sempurna keadilannya, tidak ada zzat lain yang memiliki keadilan yang setara dengan Allah, karena keadilan manusia hanya terbatas dan tidak sempurna, sebab manusia berada pada tempat salah dan lupa. DALIL NAQLI An-nahl ayat 90 DALIL AQLI Allah dalam pengadilanya kelak di akhirat tidak mungkin ada suap menyuap keadilan pasti di tegakkan. Allah SWT tidak mungkin memiliki sifaqt tamak akan harta, karena itu sebuah kekurangan maka itu tudak mungkin dimiliki Allah. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Kita sebagai makhaluk Allah hendaknya selalu bersifat adil terhadap Khaliknya yaitu Allah dan juga sesama serta terhadap makhluk yang lain. Menegakkan kebenaran dan menjauhi perbuatan zalim aniaya. 7. AL GAFFAR Maha Pengampun Allah SWT pasti memiliki nama AL GAFFAR yang berarti Maha Pengampun, yang memiliki kebebasa untuk memberikan ampunan kepada makhluknya yang bertaubat. Karena manusia tak mungkin luput dari dosa. DALIL NAQLI Sad ayat 66 DALIL AQLI jika kita sebagai manusia mau bertaubat insaallah pasti diterima karena Allah memiliki sifat Maha Pengampun , jika Allah SWT tidak memiliki nama ini maka niscaya semua orang pasti masuk surge kerena mereka memiliki dosa, tetapi Allah itu Maha Pengampun jadi mustahil Allah tidak bersifat Maha pengampun PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Allah tentu akan memaafkan dosa makhluknya yang telah bertaubatan nashuhah, apalagi kita sebagai mus lim yang beriman harus memiliki rasa saling memaafka satu sama lain. Bagi mu’min yang suka member maaf maka akan bertambah kemuliananya. 8. AL HAKIM Maha Bijaksana Allah SWT bernama Al-Hakim yang artinya Maha Bijaksana karena tidak munkin ada yang bias melebihi kebijaksanaan-Nya. Buktinya Allah menciptakan Manusia, tumbuhan, hewan pasti memiliki hikmah dan manfaat yang besar. DALIL NAQLI Al-Mu’min ayat 115 DALIL AQLI Allah SWT pasti memiliki sifat ini karena jika Allah tidak bersifat Maha Bijaksana maka itu hal yang mustahil, karena itu merupakan sifat yang kurang tidak mungkin Allah bersifat kurang. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Seorang mu’min harus berpikiran tajam, luas dan teliti sehingga terhindar dari segala perilaku yang merugikan. 9. AL MALIK Maha Merajai atau Menguasai Allah SWT memiliki nama ini karena Allah merupakan Raja dari segala raja yang ada di muka bumi ini, Dia-lah yang mengatur sendiri kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri. DALIL NAQLI Al-Mu’minun ayat 116 DALIL AQLI Allah sebagai sang pencipta pasti menguasai segala yang diciptakannya termasuk manusia, Allah mengatur segala takdir bagi manusia sehingga wajib bagi manusia untuk tunduk kepada raja dari segala raja yaitu tidak lain adalah Allah. PERILAKU YANG DAPAT DI TELADANI Sebagai manusia yang beriman dalam melaksanakan tugas kepemimpinan hendaknya meneladani sifat Allah ini dan menjadikan sifat wajib rasul dan para khulafaur rasyidin sebagai pedoman dalam melaksana tugas kepemimpinannya. Bagi manusia ini sangat perlu karena semua manusia merupakan khalifah bagi dirinya sendiri dan khalifah di bumi. 10. AL-HASIB Maha Menjamin atau Memperhitungakan Allah SWT bernama Al-Hasib artinya maha menjamin, memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Disini Al Hasib juga dapat diartikan Maha Memperhitungkan. Segala amal manusia yang ada didunia akan dihitung dengan seteliti-telitinya dan seadil-adilnya, karena dalam pengadilan Allah pasti keadilan pasti ditegakkan. DALIL NAQLI An-Najm, 53 39-40 DALIL AQLI disini Allah SWT sebagai yang menciptakan pasti akan menjamin kebutuhan makhluknya, tapi terkadang terjadi kesalahpahaman, bahwa Allah tidak adil karena kebutuhannya tidak terjamin, disini sesungguhnya Allah telah menjamin hanya saja makhluknya saja yang tidak mau berusaha dalam memperolehnya. PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI Kita sebagai mun’min harus senantiasa selalu mengadakan perhitungan terhadap perilaku kita terhadap sesama makhluk introspreksi diri. Jika pada instroprksi itu ada perilaku yang memberikan manfaat maka hendaknya diteruskan tetapi jika pada introspeksi diri itu ada perilaku yang memberikan kemudhorotan maka hendaknya tidak dilakukan lagi. KESIMPULAN Iman kepada Allah berarti mempercayai atau meyakini bahwa Allah SWT itu Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semesta dan segala isinya, yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta jauh dari segala sifat kekurangan. Keyakinan atau kepercayaan tersebut diyakini dalam hati sanubari, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan amal Dalam Asmaul Husna terdapat sifat-sifat Allah yang wajib dipercayai kebenarannya dan dijadikan petunjuk jalan oleh orant yang beriman dalam bersikap dan Orang yang beriman akan menjadikan sepuluh sifat Allah dalam Asmaul Husna sebagai pedoman hidupnya tentu dia akan berperilaku adil, pemaaf, bijaksana, menjadi pemimpin yang baik, selalu berintrospeksi diri, berbuat baik dan berkasih sayang, bertakwa, menjaga kesucian, menjaga keselamatan diri, berusaha menjadi orang yang terpercaya, memberikan rasa aman pada oranlain, suka bersedekah Iman kepada Allah adalah mempercayai atau meyakini sepenuh hati bahwa Allah itu ada, dengan segala keagungan dan kesempurnaannya. Ada dua cara untuk mengenal Allah. Cara yang pertama adalah menggunakan akal sebagai sarana berfikir, merenung, berkontemplasi, mengamati, dan mengadakan penelitian. Cara kedua adalah dengan mengkaji dari wahyu yang datang dari Allah. Salah satu cara untuk meyakini adanya Allah adalah dengan membiasakan diri memahami makna dari sifat-sifat Allah. Sifat-sifat Allah dibedakan menjadi tiga macam Sifat Wajib, Sifat Mustahil dan Sifat Jaiz yaitu Allah bebes menciptakan dan tidak menciptakan makhluk. Sifat Wajib, Sifat Mustahil. Wujud Adam Iradah Karahah Qidam Khudus Ilmu Jahlun Baqa’ Fana Hayat Maut Mukhalafatu lil Khawadisi Mumasalatu lil Khawadisi Sama’ Summun Qiyamuhu bi Nafsihi Ikhtiyaju li ghairihi Basar Umyun Wahdaniyah Ta’adud Kalam Bukmun Qudrat Ajzun Asma’ul Husna Asma'ul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam meengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan bahkan nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman. Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis"Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranganAl-Qur'an tentang Allah. Setiap pembahasan hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat di misalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas. "Katakanlah "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". QS. Al-Ikhlas 1-4 Adanya pola berfikir yang mencampurkan pola pikir duniawi dan kenyataan yang sebenarnya. Dalam kaidah bahasa Inggris atau bahasa kita apabila kita ingin mengetahui tentang sesuatu maka kita akan bertanya 1. Siapakah namanya? 2. Bagaimanakah Sifatnya? 3. Dimanakan tinggalnya? atau dimanakah tempatnya? 4. Sekarang sedang apakah? semakin banyak kita bisa menjawab pertanyaan maka akan semakin baik. Perbedaan dalam ma'rifat kepada Allah ta'ala ini adalah tidak bisa dengan pertanyaan pertanyaan diatas saja. Silahkan datang ke Majelis Ta'lim atau Majelis Ilmu. Kalau sifat-sifat baik dan terpuji yang disandang manusia/makhluk seperti hidup, kuasa/mampu, pengetahuan, pendengaran, penglihatan, kemuliaan, kasih sayang, pemurah, perhatian dan sebagainya maka pastilah Yang Maha Kuasa pun memiliki sifat-sifat baik dan terpuji dalam kapasitas dan substansi yang lebih sempurna, kerana jika tidak demikian, apa arti keperluan manusia kepadaNya ? 180. hanya milik Allah asmaa-ul husna[585], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya[586]. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [585] Maksudnya Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah. [586] Maksudnya janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan Nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk Nama-nama selain Allah. 110. Katakanlah "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya[870] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". [870] Maksudnya janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum. Kata al husna yang berarti terbaik. Penyifatan nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk superlatif ini, menunjukkan bahawa nama-nama tersebut bukan saja baik, tetapi juga yang terbaik bila dibandingkan dengan yang baik lainnya, apakah yang baik selainNya itu wajar disandangNya atau tidak. Sifat Pengasih misalnya adalah baik. Ia dapat disandang oleh makhluk/manusia, tetapi kerana bagi Allah nama yang terbaik, maka pastilah sifat kasihNya melebihi sifat kasih makhluk, dalam kapasiti kasih mahupun substansinya.
RPPKELAS VII SEMESTER 1 PERTEMUAN 1-3 DARING JENJANG SMP RPP ini berisi perencanaan pembelajaran menggunakan metode daring dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut: pertemuan 1 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah 2. Menjelaskan pengertian asmaul husna 3. Menguraikan pengertian asmaul khusna: al-'Alím, al- Khabír, Samí', dan al-Bashir dengan benar.
Mungkin sebagian dari kamu masih belum benar-benar memahami apa maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna. Tidak usah khawatir, karena kamu akan mendapatkan penjelasannya secara lengkap di dalam artikel ini. Apa itu Beriman Kepada Allah lewat Asmaul Husna? Secara sederhana, maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna adalah mempercayai bahwa hanya Allah yang memiliki 99 nama baik dan indah yang ada dalam Asmaul Husna. Lebih dari itu, kamu juga bisa bisa menghafal ke-99 nama baik tersebut untuk mendapatkan hikmah dan manfaat beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna. Mengingat bahwa Allah sangat menyukai hamba yang selalu mengingat dan menyebut nama-nama baik tersebut. Adapun manfaat yang bisa kamu dapatkan adalah jiwa yang lebih tenang, keyakinan atas bantuan selalu datang dari Allah, dan Allah akan mengabulkan segala harapan dan doa yang kamu minta. Bagaimana Cara Beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna? Dalam Asmaul Husna Allah, terdapat banyak nama-nama yang menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah. Seperti nama Al-muqtadir yang menunjukkan bahwa Allah mempunyai kuasa atas apa yang akan terjadi di dalam alam semesta. Dalam nama tersebut menjelaskan bahwa tiada satu hal atau makhluk apapun yang mempunyai kekuasaan yang menyamai atau bahkan melebih kuasa dari Sang Maha Kuasa. Maka sudah sepatutnya kita sebagai hamba selalu mengimani apapun yang terjadi dalam kehidupan kita adalah karena kuasa Allah. Termasuk dalam kesuksesan yang kita capai. Tidak ada satu orang pun yang bisa mencapai keberhasilan tanpa kuasa dari Allah. Dengan beriman terhadap Asmaul Husna, menjadikan kita pribadi yang lebih rendah hati dan tidak sombong dengan apapun yang kita punya. Aspek Iman kepada Allah melalui Asmaul Husna Beriman kepada Allah dipercaya sebagai rukun iman yang pertama. Dalam ajaran Islam, seorang muslim harus meyakini Allah sebagai Pencipta dan tidak menyekutukan Allah dengan yang selain-Nya. Lebih dari sekadar memahami apa maksud beriman kepada Allah melalui Asmaul Husna, seorang hamba harus mengerjakan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang. Seperti yang sudah Ia firmankan dalam kitab suci Al-Quran. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
Iman kepada Allah dan Iman kepada malaikat) • Mengajak anak mengenal Allah dan menanamkan keteladanan melalui Asmaul Husna. • Tiap Asmaul Husna dilengkapi dengan arti, kisah dan hikmah, serta ayat Al-Quran yang mengandung Asmaul Husna tersebut. • Kisah-kisah Asmaul Husna sebagian besar diambil dari Al-Quran, hadits, dan sirah
Jakarta Asmaul Husna dan artinya wajib diketahui setiap umat Islam. Beriman kepada Allah merupakan Rukun Iman yang pertama. Mempelajari Asmaul Husna dan artinya merupakan salah satu cara mengimani Allah SWT. Pengertian Kurban, Hukum, Keutamaan, dan Ketentuannya dalam Islam Arti Asmaul Husna Lengkap Beserta Dalil dan Manfaat Membacanya Arti Al-Alim dan Asmaul Husna Lainnya, Pahami Maknanya Sebagai Muslim, seseorang beriman kepada Allah sesuai dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang indah. Asmaul Husna dan artinya dianggap sebagai sifat-sifat Allah. Belajar dan menghafal Asmaul Husna dan artinyaakan membantu mengidentifikasi cara yang benar untuk percaya kepada-Nya. Seorang Muslim didorong untuk mengingat Allah dan bersyukur kepada-Nya setiap saat. Cara mudah namun bermanfaat untuk melakukan ini adalah merenungkan dan memahami Asmaul Husna dan artinya. Melalui Asmaul Husna dan artinya, umat Islam dapat mengenal Penciptanya dan belajar bagaimana memuji, menyembah, dan memanggil-Nya. Berikut 99 Asmaul Husna dan artinya, yang berhasil rangkum, Jumat11/2/2022.Diva Bernyanyi. Sumber Dok. laguanak99 Nama Allah, Asmaul Husna. Photo by john peter on PixabayBerikut Asmaul Husna dan artinya 1. Ar Rahman, artinya Yang Maha Pengasih 2. Ar Rahiim, artinya Yang Maha Penyayang 3. Al Malik, artinya Yang Maha Merajai bisa diartikan Raja dari semua Raja 4. Al Quddus, artinya Yang Maha Suci 5. As Salaam, artinya Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6. Al Mu'min, artinya Yang Maha Memberi Keamanan 7. Al Muhaimin, artinya Yang Maha Mengatur 8. Al 'Aziiz, artinya Yang Maha Perkasa 9. Al Jabbar, artinya Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 10. Al Mutakabbir, artinya Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran 11. Al Khaliq, artinya Yang Maha Pencipta 12. Al Baari', artinya Yang Maha Melepaskan membuat, membentuk, menyeimbangkan 13. Al Mushawwir, artinya Yang Maha Membentuk Rupa makhluk-Nya 14. Al Ghaffaar, artinya Yang Maha Pengampun 15. Al Qahhaar, artinya Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu 16. Al Wahhaab, artinya Yang Maha Pemberi KaruniaAsmaul Husna dan artinyaIlustrasi Masjid Credit Asmaul Husna dan artinya 17. Ar Razzaaq, artinya Yang Maha Pemberi Rezeki 18. Al Fattaah, artinya Yang Maha Pembuka Rahmat 19. Al 'Aliim, artinya Yang Maha Mengetahui 20. Al Qaabidh, artinya Yang Maha Menyempitkan 21. Al Baasith, artinya Yang Maha Melapangkan 22. Al Khaafidh, artinya Yang Maha Merendahkan 23. Ar Raafi', artinya Yang Maha Meninggikan 24. Al Mu'izz, artinya Yang Maha Memuliakan 25. Al Mudzil, artinya Yang Maha Menghinakan 26. Al Samii', artinya Yang Maha Mendengar 27. Al Bashiir, artinya Yang Maha Melihat 28. Al Hakam, artinya Yang Maha Menetapkan 29. Al 'Adl, artinya Yang Maha Adil 30. Al Lathiif, artinya Yang Maha Lembut 31. Al Khabiir, artinya Yang Maha Mengenal 32. Al Haliim, artinya Yang Maha Penyantun 33. Al 'Azhiim, artinya Yang Maha AgungAsmaul Husna dan artinyaIlustrasi Masjid/ AminBerikut Asmaul Husna dan artinya 34. Al Ghafuur, artinya Yang Maha Memberi Pengampunan 35. As Syakuur, artinya Yang Maha Pembalas Budi menghargai 36. Al 'Aliy, artinya Yang Maha Tinggi 37. Al Kabiir, artinya Yang Maha Besar 38. Al Hafizh, artinya Yang Maha Memelihara 39. Al Muqiit, artinya Yang Maha Pemberi Kecukupan 40. Al Hasiib, artinya Yang Maha Membuat Perhitungan 41. Al Jaliil, artinya Yang Maha Luhur 42. Al Kariim, artinya Yang Maha Pemurah 43. Ar Raqiib, artinya Yang Maha Mengawasi 44. Al Mujiib, artinya Yang Maha Mengabulkan 45. Al Waasi', artinya Yang Maha Luas 46. Al Hakim, artinya Yang Maha Bijaksana 47. Al Waduud, artinya Yang Maha MengasihiAsmaul Husna dan artinyaIlustrasi gambar masjid dok jpeter2/ Asmaul Husna dan artinya 48. Al Majiid, artinya Yang Maha Mulia 49. Al Baa'its, artinya Yang Maha Membangkitkan 50. As Syahiid, artinya Yang Maha Menyaksikan 51. Al Haqq, artinya Yang Maha Benar 52. Al Wakiil, artinya Yang Maha Memelihara 53. Al Qawiyyu, artinya Yang Maha Kuat 54. Al Matiin, artinya Yang Maha Kokoh 55. Al Waliyy, artinya Yang Maha Melindungi 56. Al Hamiid, artinya Yang Maha Terpuji 57. Al Muhshii, artinya Yang Maha Mengalkulasi menghitung segala sesuatu 58. Al Mubdi', artinya Yang Maha Memulai 59. Al Mu'iid, artinya Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60. Al Muhyii, artinya Yang Maha Menghidupkan 61. Al Mumiitu, artinya Yang Maha Mematikan 62. Al Hayyu, artinya Yang Maha Hidup 63. Al Qayyuum, artinya Yang Maha Mandiri 64. Al Waajid, artinya Yang Maha Penemu 65. Al Maajid, artinya Yang Maha Mulia 66. Al Wahid, artinya Yang Maha TunggalAsmaul Husna dan artinyaMasjid sebagai tempat beribadah umat islam sumber PixabayBerikut Asmaul Husna dan artinya 67. Al Ahad, artinya Yang Maha Esa 68. As Shamad, artinya Yang Maha Dibutuhkan tempat meminta 69. Al Qaadir, artinya Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70. Al Muqtadir, artinya Yang Maha Berkuasa 71. Al Muqaddim, artinya Yang Maha Mendahulukan 72. Al Mu'akkhir, artinya Yang Maha Mengakhirkan 73. Al Awwal, artinya Yang Maha Awal 74. Al Aakhir, artinya Yang Maha Akhir 75. Az Zhaahir, artinya Yang Maha Nyata 76. Al Baathin, artinya Yang Maha Ghaib 77. Al Waali, artinya Yang Maha Memerintah 78. Al Muta'aalii, artinya Yang Maha Tinggi 79. Al Barru, artinya Yang Maha Penderma maha pemberi kebajikan 80. At Tawwaab, artinya Yang Maha Penerima Taubat 81. Al Muntaqim, artinya Yang Maha Pemberi Balasan 82. Al Afuww, artinya Yang Maha PemaafAsmaul Husna dan artinyaIlustrasi masjid sumber iStockphotoBerikut Asmaul Husna dan artinya 83. Ar Ra'uuf, artinya Yang Maha Pengasuh 84. Malikul Mulk, artinya Yang Maha Penguasa Kerajaan semesta 85. Dzul Jalaali WalIkraam, artinya Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 86. Al Muqsith, artinya Yang Maha Pemberi Keadilan 87. Al Jamii', artinya Yang Maha Mengumpulkan 88. Al Ghaniyy, artinya Yang Maha Kaya 89. Al Mughnii, artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan 90. Al Maani, artinya Yang Maha Mencegah 91. Ad Dhaar, artinya Yang Maha Penimpa Kemudharatan 92. An Nafii', artinya Yang Maha Memberi Manfaat 93. An Nuur, artinya Yang Maha Bercahaya menerangi, memberi cahaya 94. Al Haadii, artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk 95. Al Badii', artinya Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya 96. Al Baaqii, artinya Yang Maha Kekal 97. Al Waarits, artinya Yang Maha Pewaris 98. Ar Rasyiid, artinya Yang Maha Pandai 99. As Shabuur, artinya Yang Maha Sabar* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Untuklebih memahami makna Asmaul Husna ini marilah kita perdalam pemahaman kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut: 1. Al-Karim (Maha Mulia) QS An-Naml/27 ayat 40, artinya: Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip".
Pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI kelas 4 SD MI dalam rangka membuktikan adanya Allah Subhanahu wa Ta’aala Sang Pencipta dan Rasul-Nya melalui alam semesta, al-Qur’an dan nama-nama Allah al-Asma’u al Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-Azim arti beserta dalilnya dalam al-Qur’an. – Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, berikut adalah artikel tulisan tentang mengenal Allah melalui alam semesta, al-Qur’an dan asmaul Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-Azim arti beserta dalil nama surat dan ayat dalam al-Qur’an berikut daftar tulisan Mengenal Allah melalui Alam SemestaMengenal Allah melalui al-Qur’anMengenal Allah melalui asmaul Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-AzimBeriman Kepada Rasul Allah Dalam buku kelas 4 ada pertanyaan yang berbunyi, Tahukah kalian siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya? Bagaimana cara mengenal pencipta alam semesta beserta isinya? Apakah Sang Pencipta alam beserta seluruh isinya juga mengutus seorang rasul kepada Kita? Mengenal Allah melalui Alam Semesta Ada seorang sahabat nabi yang bertanya kepada Rasulullah Muhammad saw,” Ya Rasulullah, apa arti beriman itu? Rasulullah menjawab,” Beriman artinya percaya kepada Allah.” Beriman atau iman artinya percaya; percaya kepada Allah sebagai Tuhan semesta Alam. Bukti adanya Allah adalah adanya alam semesta dan semua isinya. Al-Qur’an menjelaskan keberadaan Tuhan dan Nama-Nya. Adanya alam semesta yang termasuk bumi matahari bulan bintang merupakan bukti adanya Tuhan. Alam semesta ini berisi berbagai macam benda. Semuanya adalah Allah yang menciptakan. Mengenal Allah melalui al-Qur’an Dalam al-Qur’an surat al-an’am ayat 102 mengenalkan kepada kita bahwa Allah adalah Tuhan satu satunya. Allah yang menciptakan serta memelihara segala sesuatu yang berada di alam semesta ini. Kita berkewajiban untuk hanya menyembah kepada-Nya allah. Berikut adalah tulisan arab surat al-an’am ayat 102 teks latin dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia. ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَٱعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ Teks Latin żālikumullāhu rabbukum, lā ilāha illā huw, khāliqu kulli syaiin fa'budụh, wa huwa 'alā kulli syaiiw wakīl Ati dalam bahasa Indonesia Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Mengenal Allah melalui asmaul Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-Azim Biasanya dalam mengenal sesuatu melalui namanya. Demikian juga mengenal Allah. Allah SWT memiliki nama nama yang baik yang dikenal dengan al-asma-u al husna. Kali ini akan dibahas tentang 3 nama Allah yaitu Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-Azim beserta arti dan tulisan arab dan dalil di al-Qur’an. Asmaul Husna Al Basir Adik-adik, bahwasanya segala amal perbuatan baik maupun buruk pasti dilihat oleh Allah dengan sifat al-Basir-ya. Dalam hal ini arti Al Basir berarti Allah Maha melihat apa saja sampai dengan hal yang ada sedikitpun yang luput dari pandangan-Nya. Dalil al-Qur’an asmaul Husna Al Basir salah satunya adalah surah al mukmin ayat 20. وَاللَّهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ ۖ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَقْضُونَ بِشَيْءٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Teks latin Wallahu yaqdhii bil haqqi walladziina yad’uuna min duunika bisaiin innallaaha huwassamii’ul bashiir Terjemahan ayat dalam bahasa Indonesia Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Asmaul Husna Al Adl Arti Al-Adl berarti Allah Yang Maha Adil. Allah SWT menempatkan semua manusia sama di hadapan-Nya. Tidak ada yang ditinggikan karena faktor keturunan, jumlah kekayaan atau ketinggian Jabatan. Allah SWT memuliakan seseorang hanya karena Ketaqwaannya. Arti Taqwa arinya mengerjakan yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Dalil asmaul Husna al-Adl salah satunya terdapat dalam surat al Hujurat ayat 13. Berikut tulisan arab surat al Hujurat ayat 13 dan tulisan teks latin serta arti terjemahnya dalam bahasa Indonesia. يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Tulisan Teks Latin Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja’alnākum syu’ụbaw wa qabā`ila lita’ārafụ, inna akramakum indallāhi atqākum, innallāha alīmun khabīr Arti Terjemahnya dalam bahasa Indonesia Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Asmaul Husna al azim Allah SWT tidak membutuhkan makhluk lain, oleh karenanya Allah SWT disebut dengan al azim. Arti asmaul Husna al-azim artinya Allah Maha Agung. Hanya Allah Yang Maha Agung sajalah yang tidak membutuhkan pertolongan. Dengan memahami sifat Allah Al-Azim maka kita akan selalu mengagungkan tanda tanda Kebesaarn Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Dalil dalam al-Qur’an tentang asmaul husna al adzim salah satunya terdapat dalam al-Qur’an surat al Hajj ayat 22 Berikut tulisan arab dengan harakat syakal dan al Hajj ayat 22 teks latin serta arti terjemah bahasa Indonesia ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ Teks Latin dzaalika wa man yu’adddhim sya’aairallaahi fainnahaa min taqwal quluub. Artinya dalam bahasa Indonesia Demikianlah perintah Allah. Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. Jika ada yang bertanya, coba jelaskan siapa yang disebut dengan rasul itu? Maka jawaban yang ada dalah buku PAI Kelas 4 adalah sebagai berikut Rasul adalah diantara manusia yang Allah jadikan sebagai utusan-Nya di bumi, itulah rasul, pembawa ajaran Allah untuk disampaikan kepada manusia yang disebut wahyu. Demikian informasi tentang pelajaran PAI kelas 4 SD tentang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengenal Allah melalui alam semesta, al-Qur’an, Beriman Kepada Allah dan Rasul-Nya asmaul Husna Al-Basir, Al-Adl dan Al-Azim.
Playthis game to review Religious Studies. Rukun iman ada Preview this quiz on Quizizz. Quiz. evaluasi iman kepada Allah dan Asmaul Husna. DRAFT. 4th grade . Played 0 times. 0% average accuracy. Religious Studies. an hour ago by. uminyafina_41911. 0. Save. Edit. Edit. evaluasi iman kepada Allah dan Asmaul Husna DRAFT. an hour ago by
Jakarta Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat. Sifat ini merupakan salah satu Asmaul Husna atau nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT. Ada 99 nama baik yang dimiliki Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Quran. 20 Sifat Allah SWT, Ini Makna dan Dalil yang Mendasarinya Iman kepada Allah Artinya Meyakini KeberadaanNya, Ketahui Sifat Wajib Allah 20 Sifat Wajib bagi Allah dan 20 Sifat Mustahil bagi Allah, Lengkap Penjelasannya Asmaul Husna diterangkan dalam Al Quran dan hadis, salah satunya dalam surat Al-A’raf ayat 180. Allah SWT berfirman "Dan Allah memiliki Asma'ul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." QS. Al-A’raf 180 Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat dan juga merupakan Asmaul Husna. Selain itu ada beberapa sifat atau nama-nama baik Allah SWT lainnya yang perlu kamu kenali. Kamu perlu mengenali 99 Asmaul Husna dan artinya. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Selasa 6/6/2023 tentang allah memiliki sifat al matin yang tercantum dalam surat Anak Islami - Asmaul HusnaIlustrasi masjid. Photo by Snowscat on UnsplashAllah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Al-Quran. Sifat ini merupakan bukti bahwa tidak sesuatu apapun yang lebih kuat, selain dari pada-Nya. Dengan kata lain, Al-Matin artinya Yang Maha Kokoh atau Yang Maha Teguh. Akar kata Al Matin dalam bahasa Arab klasik memiliki beberapa arti seperti kuat, kokoh, tegas, keras padat, kuat tahan lama, pasti, yakin memiliki kekuatan, bagian luar yang keras atau bagian yang terangkat dan lapisan yang keras. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat. Makna Al-Matin ini yaitu Allah sangat kokoh dan mempunyai kehendak serta kekuatan yang tak pernah luntur. Kekuatan-Nya luar biasa tidak ada habisnya, selalu tetap, tidak pernah lelah dan tidak dapat dibayangkan oleh makhluk-Nya. Al-Matin artinya Allah kokoh di atas segala-galanya di seluruh kekuasaan-Nya. Al-Matin artinya Allah yang kokoh membuat seorang hamba merasa aman bersandar pada Rabb-Nya. Mereka bisa bebas meminta segalanya kepada Allah SWT. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58, yang berbunyi Innallaaha Huwar Razzaaqu Zul Quwwatil Matiin Artinya “Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” Jadi, Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58, yang menggambarkan sifat Allah sebagai yang Maha Asmaul Husna Beserta ArtinyaIlustrasi doa, Islami, Muslim. Photo by Masjid MABA on UnsplashSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat dan juga merupakan Asmaul Husna. Kamu perlu mengenali 99 Asmaul Husna dan artinya. Berikut 99 Asmaul Husna beserta artinya dan dalilnya 1. Ar Rahman, artinya Yang Maha Pengasih 2. Ar Rahiim, artinya Yang Maha Penyayang 3. Al Malik, artinya Yang Maha Merajai bisa diartikan Raja dari semua Raja 4. Al Quddus, artinya Yang Maha Suci 5. As Salaam, artinya Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6. Al Mu'min, artinya Yang Maha Memberi Keamanan 7. Al Muhaimin, artinya Yang Maha Mengatur 8. Al 'Aziiz, artinya Yang Maha Perkasa 9. Al Jabbar, artinya Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 10. Al Mutakabbir, artinya Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran 11. Al Khaliq, artinya Yang Maha Pencipta 12. Al Baari', artinya Yang Maha Melepaskan membuat, membentuk, menyeimbangkan 13. Al Mushawwir, artinya Yang Maha Membentuk Rupa makhluk-Nya 14. Al Ghaffaar, artinya Yang Maha Pengampun 15. Al Qahhaar, artinya Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu 16. Al Wahhaab, artinya Yang Maha Pemberi Karunia 17. Ar Razzaaq, artinya Yang Maha Pemberi Rezeki 18. Al Fattaah, artinya Yang Maha Pembuka Rahmat 19. Al 'Aliim, artinya Yang Maha Mengetahui 20. Al Qaabidh, artinya Yang Maha Menyempitkan 21. Al Baasith, artinya Yang Maha Melapangkan 22. Al Khaafidh, artinya Yang Maha Merendahkan 23. Ar Raafi', artinya Yang Maha Meninggikan 24. Al Mu'izz, artinya Yang Maha Memuliakan 25. Al Mudzil, artinya Yang Maha Menghinakan 26. Al Samii', artinya Yang Maha Mendengar 27. Al Bashiir, artinya Yang Maha Melihat 28. Al Hakam, artinya Yang Maha Menetapkan 29. Al 'Adl, artinya Yang Maha Adil 30. Al Lathiif, artinya Yang Maha Lembut 31. Al Khabiir, artinya Yang Maha Mengenal 32. Al Haliim, artinya Yang Maha Penyantun 33. Al 'Azhiim, artinya Yang Maha Agung 34. Al Ghafuur, artinya Yang Maha Memberi Pengampunan 35. As Syakuur, artinya Yang Maha Pembalas Budi menghargai 36. Al 'Aliy, artinya Yang Maha Tinggi 37. Al Kabiir, artinya Yang Maha Besar 38. Al Hafizh, artinya Yang Maha Memelihara 39. Al Muqiit, artinya Yang Maha Pemberi Kecukupan 40. Al Hasiib, artinya Yang Maha Membuat Perhitungan 41. Al Jaliil, artinya Yang Maha Luhur 42. Al Kariim, artinya Yang Maha Pemurah 43. Ar Raqiib, artinya Yang Maha Mengawasi 44. Al Mujiib, artinya Yang Maha Mengabulkan 45. Al Waasi', artinya Yang Maha Luas 46. Al Hakim, artinya Yang Maha Bijaksana 47. Al Waduud, artinya Yang Maha Mengasihi 48. Al Majiid, artinya Yang Maha Mulia 49. Al Baa'its, artinya Yang Maha Membangkitkan 50. As Syahiid, artinya Yang Maha Menyaksikan99 Asmaul Husna Beserta Artinya 51-99Ilustrasi masjid. Photo by Giga Rizqona on PexelsAllah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Al-Quran. Pada Asmaul Husna, Al-Matin bisa kamu lihat di nomor 54. Allah memiliki sifat Al-Matin yang tercantum dalam surat Az-Zariyat ayat 58. Berikut 99 Asmaul Husna beserta artinya 51-99 51. Al Haqq, artinya Yang Maha Benar 52. Al Wakiil, artinya Yang Maha Memelihara 53. Al Qawiyyu, artinya Yang Maha Kuat 54. Al Matiin, artinya Yang Maha Kokoh 55. Al Waliyy, artinya Yang Maha Melindungi 56. Al Hamiid, artinya Yang Maha Terpuji 57. Al Muhshii, artinya Yang Maha Mengalkulasi menghitung segala sesuatu 58. Al Mubdi', artinya Yang Maha Memulai 59. Al Mu'iid, artinya Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60. Al Muhyii, artinya Yang Maha Menghidupkan 61. Al Mumiitu, artinya Yang Maha Mematikan 62. Al Hayyu, artinya Yang Maha Hidup 63. Al Qayyuum, artinya Yang Maha Mandiri 64. Al Waajid, artinya Yang Maha Penemu 65. Al Maajid, artinya Yang Maha Mulia 66. Al Wahid, artinya Yang Maha Tunggal 67. Al Ahad, artinya Yang Maha Esa 68. As Shamad, artinya Yang Maha Dibutuhkan tempat meminta 69. Al Qaadir, artinya Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70. Al Muqtadir, artinya Yang Maha Berkuasa 71. Al Muqaddim, artinya Yang Maha Mendahulukan 72. Al Mu'akkhir, artinya Yang Maha Mengakhirkan 73. Al Awwal, artinya Yang Maha Awal 74. Al Aakhir, artinya Yang Maha Akhir 75. Az Zhaahir, artinya Yang Maha Nyata 76. Al Baathin, artinya Yang Maha Ghaib 77. Al Waali, artinya Yang Maha Memerintah 78. Al Muta'aalii, artinya Yang Maha Tinggi 79. Al Barru, artinya Yang Maha Penderma maha pemberi kebajikan 80. At Tawwaab, artinya Yang Maha Penerima Taubat 81. Al Muntaqim, artinya Yang Maha Pemberi Balasan 82. Al Afuww, artinya Yang Maha Pemaaf 83. Ar Ra'uuf, artinya Yang Maha Pengasuh 84. Malikul Mulk, artinya Yang Maha Penguasa Kerajaan semesta 85. Dzul Jalaali WalIkraam, artinya Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 86. Al Muqsith, artinya Yang Maha Pemberi Keadilan 87. Al Jamii', artinya Yang Maha Mengumpulkan 88. Al Ghaniyy, artinya Yang Maha Kaya 89. Al Mughnii, artinya Yang Maha Pemberi Kekayaan 90. Al Maani, artinya Yang Maha Mencegah 91. Ad Dhaar, artinya Yang Maha Penimpa Kemudharatan 92. An Nafii', artinya Yang Maha Memberi Manfaat 93. An Nuur, artinya Yang Maha Bercahaya menerangi, memberi cahaya 94. Al Haadii, artinya Yang Maha Pemberi Petunjuk 95. Al Badii', artinya Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya 96. Al Baaqii, artinya Yang Maha Kekal 97. Al Waarits, artinya Yang Maha Pewaris 98. Ar Rasyiid, artinya Yang Maha Pandai 99. As Shabuur, artinya Yang Maha Sabar* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SoalUlangan Harian Tentang Iman Kepada Allah Swt dan Asmaul Husna Kelas 7 SMP K 13 A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, dan D! 1.
Untuk lebih memahami makna Asmaul Husna ini marilah kita perdalam pemahaman kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut1. Al-Karim Maha MuliaQS An-Naml/27 ayat 40, artinya“Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya, dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya rabbku maha cukup dan maha mulia”.Allah memiliki sifat al-Kariim, artinya Allah Maha Mulia, ajaranNya pun mengandung kemuliaan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mulia dimaknai dengan tinggi derajat, pangkat, jabatan, luhur budi, dan bermutu tinggi. Kemuliaan Allah tercermin dari sifat-Nya yang tidak pilih kasih dalam memperlakukan makhlkNya. Dia berikan makhluk-Nya kenikmatan yang sangat sulit dihitung. Allah tidak meminta balasan apapun dari makhluk-Nya atas segala nikmat tersebut. Malah kita diberi kebebasan untuk mengikuti ajaran-Nya ataupun tidak. Karena seperti ayat diatas, sebenarnya jika kita bersyukur berterimakasih terhadap nikmat yang kita peroleh dari Allah, sebenarnya kita bersyukur terhadap diri kita sendiri. Untuk menguji keluhuran dan kemuliaan Allah mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikuta. Adakah yang bisa menciptakan oksigen yang kita hirup secara gratis sepanjang usia kita?b. Adakah yang memberikan air yang segar dan menyuburkan secara gratis selain Allah?c. Adakah yang bias memberikan sinar matahari gratis yang dapat member kehangatan, kesehatan dan penerang bagi makhluk? Dan masih banyak lagi nikmat Allah yang tidak akan dapat kita hitung dan kita sebutkan satu persatu. Semuanya GRATIS, Allah tidak meminta apapun kepada kita. Allah hanya menawarkan kepada kita, jika kita ingin hidup bahagia, sejahtera ikutilah aturan-Nya. Tapi jika tidak mau, kita dipersilahkan untuk memilihnya, dengan konsekuensi hidup sesuai pilihan kita masing-masing. Inilah yang menunjukkan kemuliaan dan keluhuran Allah. Manusia sebagai wakil Allah, makhluk kepercayaan Allah untuk memimpin kehidupan alam semesta ini tentu harus memiliki sifat seperti siapa yang kita wakili. Sebagai dasarnya Allah sudah tiupka pada qalbu kita sifat dasar kemuliaan. Sudahkah kita sebagai wakil Allah lebih baik dari mahkluk Allah yang lain yang Allah serahkan kepada kita pengelolaannya. Sudahkah kita melebihi matahari dalam member manfaat kepada makhluk Allah yang lain?. Jika belum, maka sebenarnya kita belum menjadi manusia. Karena manusia hakikatnya adalah khalifah. Manusia adalah pemimpin bagi alam semesta ini. Kemuliaan yang harus melekat dan menjadi sifat manusia sebagai makhluk kepercayaan Allah dimulai dari kesadaran diri bahwa kemuliaan hanya akan didapat dengan cara memuliakan yang lain. Jadilah manusia yang sebenarnya dengan mempelajari buku panduan pengelolaan alam semesta ini yang dikeluarkan oleh Allah kepada contoh manusia paripurna, Rasulullah Muhammad SAW. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan Al-quran dalam kehidupan ini akan lahirlah manusia-manusia sebenarnya yang memiliki kemuliaan sesuai dengan yang disampaikan Allah dalam QS At-Tiin/964 yang artinya “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik”2. Al-Mu'min Maha Mengaruniakan Keamanan Al-mu’min adalah isim fa’il dari kata amana, yang artinya pemberi keamanan. Allah memiliki sifat al-mu’min artinya Allah adalah zat yang maha memberikan keamanan kepada makhlukNya. “Ya Allah, lindungilah kami dari marabahaya dan ketakutan” inilah do’a yang sering kita panjatkan kepada Allah. Ini merupakan bukti bahwa Allah adalah pemberi rasa aman dan pemberi ketenangan di hati Al-Quraisy/106 3-4 menyebutkan 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka'bah. 4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari sebuah naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial cenderung untuk mendapatkan rasa aman. Karena kecenderungan inilah, manusia sebagai khalifah harus memberikan rasa aman tersebut kepada alam semesta. Rasulullah bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Mendengar demikian para sahabat bertanya, “Siapakah yang engkau maksudkan ya Rasulullah?” Jawab rasulullah, “Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari gangguannya.” HR kehidupan ini jika setiap manusia memiliki sifat al-Mu’min. Ia akan saling memberikan rasa aman kepada sesamanya dan kepada makhluk Allah yang lain. Memberikan rasa aman kepada orang lain dapat dilakukan dengan bersikap jujur, amanah dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur dan khianat serta mencari kesalahan orang lain dapat memicu ketidaknyamanan kehidupan orang lain. Prilaku mencuri, korupsi, tawuran adalah beberapa prilaku yang bertolak belakang dengan Asmaul Husnaal-mu’min. Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat al-mu’min, maka jadilah wakilNya yang dapat mengejawantahkan sifat tersebut dalam kehidupan kita. Jadilah pemberi keamanan kepada makhluk Allah yang lain. 3. Al Wakil Maha Mewakili/Penolong Alwakiil berasal dari kata wakala yang artinya menyerahkan dan mempercayakan suatu urusan kepada orang lain mewakilkan. Dalam konteks asmaul husna, Allah al-Wakiil dapat dimaknai bahwa Allah adalah Dzat yang paling tepat untuk diserahi segala urusan. Artinya kita menyndarkan segala urusan kita kepada Allah SWT. Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini akan lahir dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis tawakkal yang memasrahkan dan meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur. Tipe manusia kedua adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak menyadari bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan. Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai mobil. Kaca depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting diperhatikan. Kaca depan pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan bahwa peluang kehidupan di depan lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke belakang melalui kaca yang kecil untuk memastikan bahwa pergerakan kita tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika dalam mengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca spion. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang terlalu banyak memandangi dan meratapi masa lalu. Dia akan mencelakakan dan menggangu orang di sekitarnya. Sebuah pepatah mengatakan, “Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah adalah al-Wakiil, yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Inilah luarbiasanya Allah, Dia mempercaya kita untuk menjadi wakil-Nya mengelola alam semesta, namun jika kita menemukan masalah dalam tugas tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantuan-Nya. QS Ali Imran/3 173 menyebutkan“yaitu orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". Selain itu dalam QS Annisa/4 132, “dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. cukuplah Allah sebagai Pemelihara”. Keimanan bahwa Allah memiliki sifat al-wakiil akan mendorong kita untuk selalu dekat kepada-Nya. Kita akan melakukan sesuatu tanpa terlalu memikirkan hasilnya, karena tugas kita dalam hidup ini sebenarnya adalah bekerja, berkreasi, berkatifitas. Adapun masalah hasilnya kita serahkan kepada Allah. Dari asma Allah al-Wakiil ini kemudian lahirlah konsep tawakkal. Tawakkal dalam bahasa Indonesia dapat disamakan dengan optimis, yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Dari asma Allah al-Wakiil ini pula dapat ditemukan keindahan ajaran Islam tentang takdir. Dalam beberapa kitab dijelaskan bahwa takdir manusia semua telah diatur oleh Allah. Rizkinya, usianya, jodohnya dan lain-lain. Kita tidak tahu apakah akan menjadi orang kaya atau miskin, berumur panjang atau pendek, dapat perawan/perjaka atau kakek/nenek. Karena kita tidak tahu takdir kita seperti apa, maka wajib untuk kita berikhtiar. Namun ingat jika gagal, Allah adalah al-Wakiil. Dia siap membantu kita menyelesaikan masalah kita. Menghadaplah kepadaNya kapanpun kita butuh. Dimana? Kita dapat menemui dan berbincang/konsultasi dengan Allah di ruangan khusus yang disebut tempat sujud. Masjid menjadi tempat konsultasi kita dengan Allah berkaitan dengan laporan perkembangan tugas kita sebagai wakil-Nya. Kapan? Jika kita ingin langsung diterima di ruangan-Nya maka carilah waktu dimana wakil-wakil yang lain sedang istirahat yakni pada saat tengah Al-Matin Maha Kokoh/Kuat Allah memiliki asma al-Matiin artinya Allah adalah Dzat yang Maha Kokoh dalam kekuasaan-Nya. Allah adalah Dzat yang maha kuat dalam pendirian-Nya. Allah adalah Dzat yang maha teguh dalam janji-Nya. Allah menjanjikan kebahagiaan dan surge bagi hamba yang mengikuti perintah-Nya, dan Allah menjanjikan kehidupan yang saling bermusuhan dan panas serta Nerakan bagi yang mengingkari dan menolak aturan-aturan-Nya. Ini semua tidak akan pernah berubah sampai kapanpun, karena Allah al-Matiin sesuai dengan QS Ad-Dzariyat/51 58, artinya “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. Manusia sebagai waki-lNya, tentu pula harus memiliki sifat ini. Kita harus memiliki sifat teguh, tidak gampang tergoda dan tergoyahkan dengan harapan-harapan palsu yang mengintai dan menggoda kita. Manusia yang meyakini bahwa Allah al-Matiin akan terus berusaha menjadi manusia yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk menjadi manfaat bagi manusia dan mahkluk Allah yang Al-Jami’ Yang Maha Mengumpulkan Dalam QS Ali Imran/3 ayat 9 Allah SWT berfirman yang artinya "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk menerima pembalasan pada hari yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya kumpulan, lebih dari satu, banyak. Allah bersifat al-Jami’ artinya Allah maha mengumpulkan/mempersatukan. Selain Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari kiamat, Allah al-jami’ juga dapat kita buktikan dalam kehidupan ini. Coba kita amati sistem tata surya, adakah yang mampu mengumpulkan matahari, planet, asteroid, bintang, dan benda langit lainnya menjadi satu kesatuan sistem yang harmonis? Atau kita perhatikan kehidupan di laut. Didalamnya hidup berbagai jenis makhluk yang Allah kumpulkan menjadi sebuah ekosistem laut yang saling berhubungan dan saling membutuhkan? Subhanallah !. Itulah asma Allah al-Jami’. Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma Allah al-Jami’. Pertama Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari Akhir. Maka sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini? Kedua, sebagai khalifah, wakil yang dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami’ dalam kehidupan. Kita harus menjadi katalisator untuk terbentuknya persatuan dan kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga menjadi satu kesatuan sIstem kehidupan yang harmonis dan saling membutuhkan. Bayangkan jika kelompok katak sawah mengasingkan diri, tidak mau menyatu karena kepentingannya dalam sebuah ekosistem sawah. Maka akan matilah seluruh burung elang karena katak sawah mengingkari tugas sebagai makhluk yang Allah cipatakan sebagai makanan burung elang. Akibat dari pengingkaran katak sawah tersebut, maka hancurlah ekosistem sawah yang harmonis tersebut. Dari sifat al-Jami’-lah yang Allah tampakkan dalam rantai makanan dan ekosistem sawah, pelajaran berharga untuk kita sebagai wakil-Nya. Jagalah persatuan dan kesatuan sistem kehidupan, bertanggungjawablah pada tugas dan fungsi masing-masing. Jangan merasa diri yang paling baik dan paling benar. Karena hanya Allah yang bisa memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sok tahu dengan menghakimi orang lain salah, dan kemudian kita menarik diri dari tugas dan fungsi kita dalam system kehidupan. Bukankah Allah berfirman yang artinya 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik setelah beriman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. QS Al-Hujuraat/4911 Sebagai wakil dari al-Jami’ mari kita menjadi pemersatu dari segala unsure kehidupan ini agar menjadi sebuah kehidupan yang harmonis dan Al-Adl Maha Adil Dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 216 Allah SWT berfirman yang artinya ”…. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi pula kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. Allah bersifat al-Adlu artinya yang Maha Adil. Menurut kamus besar bahasa Indonesia ; adil adalah sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak. Maksud Allah memiliki sifat adil adalah bahwa Allah adalah Dzat yang memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi. Di manakah letak keadilan Allah ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa ada yang kaya dan ada yang miskin?. Gugatan inilah yang sering muncul pada orang-orang tidak beruntung secara finansial. Allah memiliki hari Akhir, waktu dan tempat manusia mempertanggungjawabkan tugas mereka sebagai khalifah. Untuk memahami adil-Nya Allah mari kita abaca ilustrasi berikut Ada dua orang bawahan yang ditugaskan oleh atasannya untuk membangun sebuah perkampungan. Sebut saja A dan B. Si A hanya dibekali oleh atasannya pengetahuan tentang bagaimana cara membangun perkampungan. Sementera si B dibekali oleh atasannnya fasilitas yang memadai, diantaranya uang, mobil dan lain-lain. Setelah masa kontraknya selesai, kedua karyawan tersebut dipanggil oleh atasannya. Keduanya harus mempertanggungjawabkan tugas masing-masing. Jika kita menjadi atasan si A dan si B, apakah pertanyaan yang diajukan kepada keduanya sama? Apakah yang harus dipertanggungjawabkan keduanya sama? Ya. Tentu akan berbeda. Si B akan mendapat pertanyaan dan pertanggungjawaban yang berat karena dia harus mempertanggungjawabkan penggunaan uang, mobil dan fasilitas-fasilitas lain. Sementara si A hanya akan ditanya tentang ilmu yang dia manfaatkan. Adilkah si atasan jika membebani pertanggungjawaban yang sama kepada kedua bawahannya? Demikian pula dengan hidup kita, Allah akan meminta pertanggungjawaban segala apapun yang Allah titipkan/bekalkan kepada kita. Kita yang diberi keleluasaan rizki janganlah merasa bahwa itu semua hadiah, bukan! Itu adalah titipan yang dipercayakan kepada kita untuk digunakan membangun sarana dan prasarana umum yang digunakan oleh umat. Bersyukurlah, karena yakinlah bahwa golongan ini dipilih oleh Allah dengan ujian syukur. Jika bersyukur, maka akan Allah tambahkan, namun jika ingkar terhadap tugas maka siksa Allah sangat pedih. Bagi yang diberi kesempitan/kesederhanaan rizki, jangan menggugat! Karena yakinlah kita yang diberi kesederhanaan rizki adalah golongan yang dipilih oleh Allah dengan ujian sabar. Barang siapa yang bersabar maka dia akan naik derajat dan menjadi orang yang berbahagia. Bagaimana tidak berbahagia, disaat pertanggungjawaban di akhirat, orang-orang miskin ini tidak akan banyak pertanyaan dari Allah. Orang-orang miskin ini hanya akan mempertanggungjawabkan umur mereka. Dalam QS. Al-Zalzalah/99 6-8 Allah berfirman yang artinya 6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka, 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya. 8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat balasannya pula. Itulah bukti bahwa Allah Maha Adil, hanya ada dua jurus menjalani hidup. Syukur bagi yang beruntung, dan sabar bagi yang tidak beruntung. Dan ingat syukur dan sabar adalah alat uji Allah kepada wakill-Nya. Agar Dia dapat mengukur siapakah diantara wakil-Nya yang paling bertakwa. Sebagai wakil-Nya, kita harus berlaku adil sebagai mana titah Allah “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Al-Maidah/58 7. Al-Akhir Maha AkhirAllah Al-Akhir artinya Allah adalah Dzat yang paling akhir dibandingkan selainNya. QS Al-Hadiid/573 artinya “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah al-Akhir, dia akan memanfaatkan umurnya semasa hidup untuk menjadi abdi Allah. Ia akan bekerja semaksimal mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk menjalankan perintah Allah. Karena dia sadar bahwa ada dzat yang Maha Akhir yang akan menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan lepas dari pertanggungjawaban tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah, pemimpin di muka bumi ini. Hikmah Beriman Kepada Allah SWTSetelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain1. Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan Allah memiliki Asmaul Husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah Allah maha mulia al-Kariim, maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran Allah maha memberi keamanan al-Mu’miin, maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk Allah maha menolong al-Wakiil, maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam Allah maha kuat/kokoh al-Matiin, maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan Allah maha mengumpulkan al-Jamii’, maka bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator terbentuknya persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang Allah maha adil al-’Adl, jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah maha akhir al-Akhir, jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.
0NhN. xhvbr94160.pages.dev/82xhvbr94160.pages.dev/78xhvbr94160.pages.dev/557xhvbr94160.pages.dev/575xhvbr94160.pages.dev/51xhvbr94160.pages.dev/249xhvbr94160.pages.dev/364xhvbr94160.pages.dev/108
iman kepada allah melalui asmaul husna